Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan metode kretek-kretek badan jadi diminati untuk tangani badan yang terasa pegal atau pun nyeri.
Namun, Dokter Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi RS Pondok Indah, dr Muki Partono SpOT ingatkan masyarakat untuk tidak asal kretek.
Kretek -Kretek bisa berbahaya jika dilakukan pada tulang atau sendi yang memiliki kelainan.
"Sangat berbahaya bila ada kelainan pada tulang mau pun sendi yang dilakukan kretek. Sebaiknya pastikan dulu tulang dan sendi aman," ungkapnya pada kanal YouTube RS Pondok Indah dilansir Tribunnews, Selasa (9/1/2024).
Selain itu dr Muki pun ungkap punya pengalaman kasus pada praktik kretek.
"Karena ada kasus pasien saya dilakukan kretek mengalami kelumpuhan pada anggota tangan kanan. Setelah dievaluasi terjadi patah tulang leher," tambahnya.
Tindakan yang berlebihan dikhawatirkan menyebabkan patah tulang dan itu sangat berbahaya.
Ia pun menganjurkan untuk mengatasi nyeri tulang belakang dengan cara lain.
Salah satunya seperti berolahraga yaitu berenang.
"Atau lakukan pemijatan halus. Kalau secara fisioterapi, gerakan pemijatan tegak lurus dari arah serat otot. Dengan begitu saja biasanya keluhan pegal dan nyeri pinggang berkurang," tutupnya.