News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pneumonia Dijuluki Sillent Killer Pada Balita, Dokter Ungkap Alasan Penyakit Ini Bisa Picu Kematian

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zaskia Adya Mecca mengabarkan anak ketiganya, Bhai Kaba Bramantyo idap Pneumonia hingga saturasi oksigen turun di angka 86. Penyakit pneumonia kerap disebut sebagai sillent killer pada anak bawah lima tahun (balita).Mengapa bisa? Ini penjelasan dokter.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit pneumonia kerap disebut sebagai sillent killer pada anak bawah lima tahun (balita).

Pneumonia sendiri adalah infeksi yang menimbulkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru, yang dapat berisi cairan atau nanah.

Baca juga: Vitamin A Bantu Turunkan Risiko Anak Terinfeksi Pneumonia

Menurut data United Nations Children's Fund, atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), pneumonia juga merupakan penyebab kematian Balita terbesar di Indonesia.

Pada 2018, diperkirakan sekitar 19.000 anak meninggal dunia akibat pneumonia.

Estimasi global menunjukkan bahwa setiap satu jam ada 71 anak di Indonesia yang tertular pneumonia.

Baca juga: Tips Agar Anak Segera Sembuh dari Pneumonia, Orang Tua Wajib Tahu

Dokter spesialis anak RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A (K) pun jelaskan kenapa Pneumonia bisa sebabkan kematian.

Sebelumnya ia menjelaskan jika paru-paru berfungsi membawa oksigen yang nantinya akan dialirkan ke seluruh tubuh.

Nebulizer (net)

Pada paru-paru normal, terjadi pertukaran oksigen dengan karbondioksida di alveolus.

Namun saat anak mengalami pneumonia, proses ini dapat terganggu.

"Kalau misalnya ada peradangan sebab infeksi ada akumulasi cairan di rongga kantung paru-paru. Dengan banyaknya cairan, fungsi penyerapan oksigen jadi berkurang," ungkapnya pada media briefing virtual yang diselenggarakan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kamis (11/1/2024).

Gangguan fungsi penyerapan oksigen ini dapat membuat anak sesak.

Sehingga berlanjut pada anak kekurangan oksigen, begitu juga dengan semua organ di dalam tubuh.

Situasi ini nantinya dapat menyebabkan kematian.

Menurut dr Nastiti ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan.

Di antaranya melakukan imunisasi lengkap, memberikan ASI ekslusif pada anak hingga cegah terjadinya gizi buruk

Menghindari polusi juga bisa cegah anak alami Pneumonia.

Khususnya polusi yang berada di dalam rumah seperti asap rokok hingga proses pembakaran seperti saat memasak.

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini