Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit ginjal kronik (PGK) tercatat sebagai penyebab 4,6 persen kematian global pada tahun 2017 dan merupakan peringkat ke-12 sebagai penyebab kematian di tahun yang sama.
Sedangkan di Indonesia, Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 didapatkan prevalensi PGK di Indonesia sebesar 0,38 persen atau 3,8 orang per 1000 penduduk.
Lalu sekitar 60 persen penderita gagal ginjal tersebut harus menjalani dialisis atau cuci darah.
PGK sendiri merupakan kondisi ginjal kehilangan kemampuan untuk menyaring kotoran serta menjaga keseimbangan kimia dan cairan dalam tubuh.
Namun tahukah, jika keberadaan batu ginjal bisa sebabkan PGK?
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH.
Menurutnya, batu ginjal dan infeksi menduduki posisi keempat penyebab PGK setelah peradangan ginjal, diabetes dan hipertensi.
"Iya. Batu ginjal, infeksi menempati urutan keempat. Hipertensi, diabetes, peradangan ginjal, terus batu dan infeksi," ungkapnya pada konferensi pers di Jakarta, Senin (15/1/2024).
Lebih lanjut dr Pringgo penjelasan apa kaitannya antara keberadaan batu ginjal dengan PGK.
Pertama, batu di ginjal bisa menyebabkan penyumbatan pada ginjal, sehingga saluran pada ginjal tidak berfungsi karena aliran tidak lancar.
Kedua, semakin besar batu ginjal, maka jaringan normal pada ginjal bakal berkurang.
Situasi ini juga dapat menurunkan fungsi ginjal yang berakhir pada penyakit gangguan ginjal kronik.