Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan istilah inner child memang ramai terdengar, khususnya pada generasi muda.
Lantas apa itu inner child? Psikolog Samanta Elsener pun jelaskan apa makna dan penyebabnya muncul istilah inner child.
"Inner child adalah sosok anak kecil yang ada di dalam diri kita. Jadi kalau merasa sudah dewasa kok kayak childish, jangan-jangan masih ada sisi anak-anak dalam diri kita," ungkapnya dalam talkshow yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Rabu (13/2/2024).
Menurut Samanta, semua orang bisa saja punya inner child atau sisi anak-anak di dalam dirinya.
Ini bisa dilihat dari keseharian. Misalnya, kadang kita kerap bersikap manja dengan pasangan.
Atau melihat anak yang masih toddler age, kita kerap merasa gemas.
"Itu salah satu bentuk inner child dalam diri kita. Tapi kalau mengacu pada inner child trauma, tidak semua orang punya inner child trauma," jelasnya.
Inner child trauma, menandakan seseorang punya isu di masa kecil.
Trauma yang belum dituntaskan atau berdamai dengan hal itu.
Tidak jarang, inner child trauma ini bisa menganggu aktivitas sehari-hari.
Bahkan memengaruhi seseorang saat menjalani kehidupan sehari-hari di masa dewasa.
Penyebab munculnya inner child trauma ini tidak selalu berkaitan dengan peran orangtua.
"Bisa bisa waktu sekolah pernah di bully, tapi kita belum pernah memaafkan kondisi tersebut. Lalu berakhir pada kemampuan kita berinteraksi sosial pada saat dewasa," paparnya.