Pengaruh yang diberikan oleh inner child trauma bisa seperti sulitnya menjalin interaksi di dunia kerja.
Nanti, setelah ditelusuri ternyata orang tersebut punya masalah dengan pertemanan.
"Karena dulu (misal) ada trauma di masa kecil, umur 8 tahun pernah dibully dan berbekas banget. Ini juga pernah dikatakan sebagai inner child juga," tambah Samanta.
Jarang Disadari, Namun Bisa Pengaruhi Aktivitas Sehari-Hari
Keberadaan inner child ini kadang jarang disadari.
Ini dikarenakan trauma yang muncul sifatnya subjektif dan berbeda.
Dampak dari inner child ini bisa juga muncul dan jadi kebiasaan dari perilaku orang tersebut
Tapi dia tidak tahu kenapa dia berperilaku seperti ini.
"Contohnya dia setiap kali dekat lawan jenis merasa antipati, tidak mau, badannya ngerasa gak enak, gak nyaman, biasanya trauma bisa dikenal dari situ. Akhirnya menarik diri, aku pokoknya gak mau pacaran dan nikah," kata Samanta.
Kalau diidentifikasi dengan konseling dan psikoterapi, bisa saja bari ketahuan.
Ternyata orang tersebut punya trauma. Misalnya salah satu orangtuanya pernah meninggal secara tiba-tiba .
Rasa sedih dari ditinggalkan oleh orangtua pun belum sepenuhnya hilang.