Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Nikita Willy mengalami keguguran di kehamilan anak kedua. Usia kandungannya saat itu memasuki 7 pekan.
“Bulan lalu (Januari) kami kehilangan bayi kami yang berharga pada usia tujuh minggu yang memilukan,” tulis Nikita Willy di Instagram, dikutip Rabu (21/2/2024).
Hingga kini masih ada yang beranggapan bahwa keguguran sepenuhnya kesalahan ibu. Padahal, dilihat dari kacamata medis, keguguran tidak mutlak kesalahan seorang ibu.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter spesialis kandungan dr. Novan Satya Pamungkas, Sp.OG.
Baca juga: Risiko Ibu Hamil dengan Diabetes, Janin Terlalu Besar hingga Kematian Mendadak
Menurut dr Novan, ada dua penyebab utama terjadinya keguguran.
"Kalau ditelusuri berdasarkan data, penyebab keguguran paling besar adalah kelainan genetik pada janin," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
Kehamilan sendiri merupakan percampuran dari sel telur perempuan dan sperma laki-laki yang akan menjadi cikal-bakal terbentuknya genetik janin.
"Ada kromosom lain yang kelainannya lebih fatal jadi bisa sebabkan awal keguguran," tambahnya.
Namun, terkadang sulit membuktikan keguguran itu karena kelainan genetik.
Karena laboratorium untuk pemeriksaannya terbatas.
"Kalaupun ada pasti sangat mahal. Dan ketiga sulit lakukan pemeriksaan karena kadang ada kesulitan teknis," jelasnya.
Penyebab kedua adalah tidak dapat dijelaskan.
"Sebesar 50 persen penyebab unexplain tidak bisa dijelaskan," tambahnya.
Sedangkan faktor kelelahan, menurut dr Novan, tidak tepat dijadikan penyebab janin keguguran.
Karena, sekalipun perempuan sibuk bekerja, tidak berarti janin bisa keguguran.
"Kecapekan, tidak sih. Kalau diteliti lebih dalam ada faktor penyebabnya. Entah hormon tidak baik atau ada kelainan pada janin yang dikandung," tutupnya.