Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Mungkin pernah dengar keluhan seperti 'makan sedikit tapi kok tetap gendut?'
Mungkin komentar seperti ini pernah dilontarkan oleh kawan, atau dirimu sendiri?
Nah terkait hal ini, Ahli Gizi dan Content Creator Putri MJ pun beri jawabannya.
Menurut Putri, hal pertama yang perlu dipastikan adalah apakah benar, porsi makanan yang dikonsumsi itu sedikit?
"Nah itu seharusnya lebih spesifik lagi. Kalau misalnya ada orang yang tanya ke aku, perasaan makan sedikit, tapi berat badan naik. Sedikit versi orang kan beda-beda ya. Jadi sedikit kamu itu seperti apa," ungkapnya saat ditanyai Tribunnews di Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Kedua, bisa saja porsi sedikit tapi tinggi kalori.
Menurut Putri, asupan yang dimakan tidak hanya memperhitungkan porsi saja, tapi juga jumlah kalori.
"Bukan dengan aku kok makan sedikit, tapi kok naik berat badannya. Mungkin sedikit dia makan itu kalori sangat tinggi. Jadi lebih ke memerhatikan kalori kita makan," imbaunya.
Karena ada makanan yang terlihat kecil, tapi ternyata jumlah kalorinya berkali-kali lipat.
"Jangan lihat sedikit atau tidaknya. Karena es krim, kelihatannya sedikit, tapi kalorinya tinggi kan. Sementara sayur porsi banyak, kalori rendah," tambahnya.
Ketiga, situasi ini juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor genetik dan metabolisme.
Ada orang yang cenderung mudah alami kenaikan berat badan, tapi ada pula sebaliknya.
Lebih lanjut, Putri juga menjelaskan perihal stigma masyarakat kita yang disebut belum makan jika belum bertemu nasi.
Padahal, ada banyak sumber karbohidrat selain nasi.
"Jadi kalau makan jagung, itu juga sama makan, karena sama-sama makan karbohidrat. Makan jagung dan nasi kalau kalori 400-500 bisa dibilang makan berat," tutupnya.