TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Kasus infeksi HPV (Human papillomavirus) dan kanker serviks menjadi ancaman kesehatan serius di Indonesia.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi HPV pada perempuan usia 15-54 tahun di Indonesia adalah 6,4 persen.
Data Globocan 2022, menunjukkan terdapat 36.964 kasus baru dan 20.708 kematian akibat kanker serviks, menempatkan kanker serviks di urutan ke-dua dengan kasus dan kematian terbanyak di wanita Indonesia.
Saat ini pemerintah sedang berupaya menggalakkan program vaksinasi HPV gratis sejak tahun 2017.
Sayangnya, angka kesadaran wanita akan pemeriksaan HPV masih sangat rendah.
Menurut data Riskesdas, baru 1,7 persen wanita berusia 15-54 tahun di Indonesia yang pernah melakukan pemeriksaan HPV.
Padahal skrining tersebut dianjurkan oleh World Health Organization (WHO) untuk diulang setiap 3-5 tahun sekali.
Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya HPV dan pentingnya skrining rutin menjadi tantangan tersendiri. Melalui kegiatan ini Biofarma, Bumame, dan Things Untouched ingin memberikan edukasi dan akses skrining HPV gratis kepada perempuan di Liberty Society.
Seorang pakar seksologi Zoya Amirin mengatakan, pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan memastikan hubungan seksual yang sehat dan aman dari penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).
“Deteksi dini HPV melalui skrining sangatlah penting. Dengan mengetahui status HPV sejak dini, perempuan dapat mengambil langkah yang tepat untuk mencegah perkembangan menjadi kanker serviks,” ujar Direktur Utama Bumame, James Wihardja, Rabu (27/3/2024).
Inovasi pemeriksaan HPV secara mandiri ini diharapkan bisa menjadi solusi efisien, efektif, dan tercepat untuk menurunkan angka kematian akibat kanker serviks dan sejalan dengan program pemerintah dalam menggalakkan upaya promotif preventif.
Ditambahkan Head of Marketing Bumame, Rina Sianipar menjelaskan, kolaborasi ini telah memberikan kebebasan dan kemudahan bagi perempuan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seksual secara mandiri.
Adapun dua metode skrining HPV, yaitu tes urine dan tes swab serviks mandiri.
Pemeriksaan ini memiliki tingkat akurasi hingga 95 persen dan spesifisitas hingga 90 persen, serta dapat diakses melalui layanan gratis Home Care, Walk-in, dan pengiriman Self-testing Kit.
"Ini juga menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan skalabilitas deteksi dini HPV dan pencegahan kanker serviks di seluruh Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Kemenkes Imbau Lindungi Anak Perempuan dari Kanker Serviks Lewat Vaksin HPV
Rina berharap, kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang positif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya perempuan, akan pentingnya skrining dan vaksinasi HPV lengkap.
"Bumame memiliki komitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia melalui inovasi yang berpusat pada pelanggan. Kedepannya, Bumame terus berupaya untuk memastikan akses yang merata terhadap inovasi layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia, dengan memperhatikan aspek keterjangkauan, kenyamanan, dan skalabilitas," kata Rina. (*)