News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cegah Stunting

BKKBN Gelar Kegiatan DakDikDuk bahas Stunting di Kampung KB Gandaria Jakarta

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BKKBN menggelar Diskusi Asyik Pendidikan Kependudukan (DakDikDuk) pada kampung KB Percontohan Kampung KB Kelurahan Gandaria Utara pada Jumat (26/04/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) menggelar Diskusi Asyik Pendidikan Kependudukan (DakDikDuk) pada kampung KB Percontohan Kampung KB Kelurahan Gandaria Utara pada Jumat (26/04/2024).

Pada kegiatan itu, Direktur Kerjasama Pendidikan Kependudukan Indra Murty Surbakti mengatakan, akan ada evaluasi terhadap program stunting 5 tahun ke belakang.

Baca juga: Kepala BKKBN Dukung Kominfo Blokir Game Kekerasan: Selamatkan Anak-anak dari Hal Toxic

"Program penurunan stunting ke depan akan difokuskan pada sasaran ibu hamil dan bayi di bawah 2 tahun. Hal ini karena stunting tidak bisa disembuhkan (susah) apalagi di atas usia 2 tahun. Akan tetapi stunting bisa dicegah. Jadi program BKKBN fokus pada pencegahan bayi lahir stunting, salah satunya melalui program KB," ujar Indra.

Ada sekitar 50 peserta yang mayoritas ibu-ibu hadir di RPTRA Dwijaya.

Kampung KB Gandaria Utara yang dijadikan salah satu lokus sosialisasi ini, mendapatkan peringkat juara harapan 3 di tingkat nasional pada tahun 2023 lalu.

Pendidikan Kependudukan merupakan upaya BKKBN untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang berbagai masalah dan isu kependudukan.

Tujuannya adalah agar masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan kualitas hidup mereka.

Menyinggung bonus demografi, dirinya menyoroti pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

"Windows of opportunity bisa tercapai kalau stunting dikurangi. Kalau kita mau lebih produktif maka jangan stunting, harus sehat, harus berpendidikan termasuk hardskill dan softskill, punya pekerjaan, ini kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi," kata Indra.

Indra menyebut Indonesia masih memiliki kesempatan memanfaatkan bonus demografi sampai tahun 2030, walaupun sudah melewati puncaknya pada tahun 2020. Di wilayah DKI Jakarta sendiri, Indra menilai akan selalu dapat menikmati bonus demografi.

Hal ini karena daya tarik Jakarta dengan segudang lapangan pekerjaan yang masih menarik migrasi para pekerja dari daerah lain.

"Harapan kita acara DakDikDuk ini bisa menghasilkan manfaat yang signifikan sehingga ke depannya Kampung Keluarga Berkualitas menjadi bebas stunting," harap dia.

Sejalan dengan Indra, SuDin PPAPP Wilayah Jaksel Maria Gracia Manurung berharap Kelurahan Gandaria Utara serius menggarap Kampung Keluarga Berkualitas agar masyarakat mengalami peningkatan baik dari segi ilmu pengetahuan maupun aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

"Di Jakarta ini, RPTRA memang tersebar di kelurahan-kelurahan terutama yang padat penduduk untuk menjadi pusat kegiatan bagi masyarakat sekitarnya. Pak lurahnya bertanggungjawab atas RPTRA di wilayahnya, tempat ini bisa digunakan oleh siapa saja untuk melaksanakan kegiatan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Gracia.

Sosialiasi DakDikDuk serupa diadakan di lokus 5 wilayah Provinsi DKI Jakarta yang menjadi percontohan, meliputi Kampung KB Rawa Badak Selatan di Jakarta Utara, Kampung KB Tanah Tinggi di Jakarta Pusat, Kampung KB Cipinang Besar Utara di Jakarta Timur, Kampung KB Gandaria Utara di Jakarta Selatan dan Kampung KB Tegal Alur di Jakarta Barat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini