Berdampak pada kerusakan kulit, dan paling sering muncul sebagai lesi likenifikasi.
Yaitu bercak tebal disertai dengan gambaran relief kulit yang semakin jelas.
Kondisi ini mempengaruhi lentur, kepala dan leher.
"Okeh karena itu penyakit ini tentu tidak dapat disepelekan dan dirasa perlu untuk mendapatkan perhatian khusus. Konsultasikan segera kepada dokter agar penyakit tersebut dapat ditangani secara baik," imbaunya.
Lebih lanjut, dr Srie bagikan tips mencegah dermatitis.
Salah satu upaya pencegahan adalah tetap menjaga kesehatan kulit.
Tidak lupa menjaga kelembapan kulit dengan menggunakan pelembap.
Seperti pelembap yang mengandung antioksidan dan antiradang.
"Penggunaan pelembap perlu dilakukan secara teratur dan dengan jumlah yang tepat, jelasnya.
Sebagai informasi KSDAI, Kelompok Studi Imunodermatologi dan Dermatosis Akibat Kerja (KSIDAK), dan Unit Kelompok Kerja Alergi Imunologi IDAI bekerja sama dengan Menarini Indonesia meluncurkan buku panduan terbaru "Panduan Diagnosis dan Tata Laksana Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa di Indonesia Edisi 2024.
Buku ini merupakan panduan terkini dan terlengkap bagi dokter dalam memahami, mendiagnosis, dan tata laksana dermatitis atopik (DA) pada anak dan dewasa di Indonesia.
Pada panduan terbaru ini, direkomendasikan penggunaan pelembap yang teratur sebagai terapi dasar pada dermatitis atopik untuk menjaga fungsi pertahanan kulit dan mengurangi kekambuhan.