News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Idul Adha 2024

Konsumsi Daging Kambing Bikin Kolesterol Naik? Cek 7 Faktanya: Dianggap Daging Merah Tersehat

Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi daging kambing. Apakah mengonsumsi daging kambing bikin kolesterol naik? Berikut ini Tribunnews telah rangkum 7 faktanya, dianggap daging merah tersehat.

TRIBUNNEWS.COM - Tak sedikit masyarakat Indonesia yang menggemari sajian masakan berbahan dasar daging kambing.

Mereka akan banyak mengolahnya menjadi aneka masakan nusantara, seperti sate, tongseng, gulai hingga lainnya.

Bersamaan dengan adanya perayaan Idul Adha, biasanya membuat stok daging kambing pun menjadi berlimpah.

Lantas muncul pertanyaan, apakah mengonsumsi daging kambing membuat kolesterol naik?

Simak 7 fakta seputar daging kambing, yang dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:

Rendah Kolesterol

Mengutip unair.ac.id, pakar ilmu keperawatan UNAIR, Dr Abu Bakar SKep Ns MKep menyebut kadar kolesterol dalam daging kambing lebih rendah daripada daging sapi.

Bahkan disebutkannya daging ayam malah memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dari pada daging kambing.

“Sehingga kalau tanya daging kambing aman atau tidak harusnya lebih aman karena kadar kolesterolnya paling rendah. Tapi yang harus menjadi perhatian lagi adalah cara memasaknya,” ujarnya.

Pihaknya juga menekankan, penyebab dari hipertensi adalah makanan tinggi garam hingga makanan tinggi kolesterol.

Mitos: Daging Kambing Bikin Darah Tinggi

Baca juga: 10 Tips Gampang Hilangkan Bau Prengus Daging Kambing: Jangan Pernah Dicuci

dr Tirtar Mandira Hudhi atau yang karib disapa dr.Tirta mengatakan, daging kambing bikin darah tinggi merupakan mitos.

Mengutip tayangan Youtube Tirta PengPengPeng, dr Tirta mengatakan, daging kambing merupakan komponen daging merah yang justru dapat menekan angka kolesterol.

“Lalu kok bisa orang yang makan jadi kolesterolnya naik, lehernya tegang? Itu karena masak daging kambingnya menggunakan bumbu kecap yang sangat berlebihan,” ujarnya.

Biasanya disebutkannya daging kambing diolah menjadi sate, tongseng hingga tengkleng.

Sehingga menurutnya yang membuat kolesterol seseorang naik usai menyantap hidangan daging kambing lantaran komponen bumbu-bumbu yang ada di dalam ya.

Yakni bumbu garam dan kecap yang berlebihan.

Dianggap Daging Merah Tersehat

Daging kambing dianggap sebagai salah satu daging merah tersehat.

Mengutip Healthline daging kambing lebih rendah lemak jenuh dan kolesterol.

Tak hanya itu daging kambing juga lebih tinggi zat besi dibandingkan daging merah atau putih lainnya.

Nutrisi Daging Kambing

Daging kambing merupakan sumber nutrisi yang baik, termasuk protein , zat besi, vitamin B12, zinc, dan potasium.

Daging ini juga rendah lemak total dan lemak jenuhnya dibandingkan dengan daging merah lainnya.

Porsi daging kambing matang seberat 3 ons (85 gram) terdapat kandungan:

  • Kalori: 122
  • Protein: 23 gram
  • Lemak: 2,6 gram
  • Lemak jenuh: 0,8 gram
  • Karbohidrat: 0 gram
  • Gula: 0 gram
  • Serat: 0 gram
  • Riboflavin: 30 persen dari Nilai Harian (DV)
  • Besi: 18 persen dari DV
  • Vitamin B12: 17 persen dari DV
  • Seng: 30% dari DV
  • Kalium: 10% dari DV

Campurkan Sayuran dan Rempah Pilihan

Terdapat beberapa tips mengolah daging kambing tanpa takut kolesterol meningkat termasuk mencampurkannya dengan sayuran.

Mengutip MSIG, mencampurkan sayuran dalam olahan daging kambing dapat mengurangi senyawa berbahaya selama proses pencernaan.

Kandungan serat pada sayuran dapat memperlancar proses pencernaan dan mengurangi penyerapan kolesterol.

Termasuk juga Menggunakan rempah-rempah yang dapat menurunkan kadar kolesterol.

Menurut artikel health.grid.id, kandungan pada batang dan ekstrak minyak pada batang serai terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol tinggi.

Selain batang serai, bawang putih juga menjadi salah satu bumbu yang baik untuk membantu menurunkan kadar kolesterol pada daging kambing.

Hindari Penggunaan Santan

Santan memang sangat cocok jika dipadukan dengan olahan daging kambing.

Namun menurut Giziklopedia Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, santan merupakan sayuran lemak jenuh.

Oleh karena itu, risiko peningkatan kadar kolesterol dari kombinasi santan dan kambing relatif besar.

Lebih Baik Dipanggang daripada Digoreng

Sama seperti santan, minyak goreng juga banyak mengandung lemak.

Daging kambing yang dimasak dengan cara digoreng akan meningkatkan kandungan lemaknya secara berlebihan.

Daripada menggoreng kambing, cobalah memanggangnya.

Saat dipanggang, minyak yang terkandung dalam makanan olahan menjadi berkurang.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini