Menurut Robert Gardiner, Academic Advisor and Operations Counsel PJI, generasi muda, dengan potensi dan semangat yang dimiliki, perlu didorong untuk berpartisipasi aktif dalam mengatasi tantangan yang dihadapi masyarakat.
"Melalui program ini, para siswa memperoleh pengalaman pertama mengeksplorasi demam berdarah dengue secara komprehensif sekaligus kesempatan mentransformasi aspirasi mereka menjadi sebuah karya nyata yang bermanfaat," ujarnya.
Baca juga: 683 Orang Terjangkit DBD di Denpasar Bali, 5 Orang Dinyatakan Meninggal
Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro, dr., SpA(K), ADVA Steering Committee for Indonesia mengungkapkan, program edukasi DBD ini menjadi wujud nyata dari salah satu fokus kerja lembaganya dalam meningkatkan partisipasi dan edukasi masyarakat.
"Generasi muda yang terlibat dalam program ini adalah segmen masyarakat yang sangat penting dalam upaya penanggulangan DBD. Dengan sumber daya yang lebih baik dan didukung kreativitas, mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan efek domino dalam menyebarkan pesan dan semangat bebas dari DBD kepada keluarga, sekolah, dan komunitas mereka," ujarnya.
Selain di Indonesia, program ini juga dijalankan di Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht menegaskan, perusahaannya berkomitmen turut memerangi DBD sebagai mitra jangka panjang melalui pencegahan inovatif.
"Kami bekerja sama dengan pemerintah, asosiasi medis, perusahaan, sekolah, dan masyarakat untuk memperkuat pencegahan DBD yang komprehensif dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi keluarga dan masyarakat di negeri ini," ungkap Andreas.