"Kalau misalnya ada publik enggak setuju ya itu sama aja kaya kitanya bilang 'oh pemilihan presiden sudah ditentukan yang menang beliau, oh saya engak setuju', yah kan sudah diputuskan," kata Budi Gunadi Sadikin.
Sebelumnya, kabar dicopotnya Prof Budi Santoso dicopot dari jabatan dekan FK Unair beredar di WhatApps.
Baca juga: 5 Fakta Dekan FK Unair Dipecat usai Tolak Dokter Asing, Kampus Bantah hingga Dosen Ancam Mogok Kerja
"Assalamualaikum wr wb, Bpk ibu Dosen FK. Unair, per hari ini sy diberhentikan sebagai Dekan FK. Unair,
sy menerima dengan lapang dada dan ikhlas, Mhn maaf selama sy memimpin FK. Unair ada salah dan khilaf, mari terus kita perjuangkan FK. Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang, Aamiin3x ,
salam hormat untuk guru, semior dan sejawat semuanya ????," tulis pesan tersebut yang beredar pada Rabu (4//7/2024).
Prof Budi Santosos membenarkan isi pesan tersebut. "Benar saya diperhentikan per hari ini," ujar Budi kepada wartawan.
Budi menduga, penyebab pencopotan jabatan itu masih terkait dengan responsnya yang menolak wacana dokter asing.
"Iya proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu (pernyataan dokter asing)," kata dia.
Adapun proses pemanggilan dirinya oleh rektor terjadi pada Senin lalu dan keputusan diberhentikan dia dapatkan pada Rabu pekan lalu (3/7/2024).
Prof Budi Santoso mengaku menerima keputusan pencopotan tersebut.
"Karena rektor pimpinan saya dan ada perbedaan pendapat dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau ya diterima. Tapi kalau saya menyuarakan hati nurani," katanya.
"Saya pikir kalau semua dokter ditanya apa rela ada dokter asing saya yakin jawabannya tidak," ungkap dia.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Dr. Azhar Jaya, SKM., MARS, mengatakan, pihaknya tidak terlibat dalam pencopotan jabatan tersebut meski sebelumnya Budi tegas menolak wacana dokter asing yang pernah dikemukan oleh Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin.
"Saya rasa ini masalah internal Unair. Kemenkes bukan Kemendikbudristek. Jadi sekali lagi mohon kami jangan disangkut pautkan dengan kejadian dekan Unair," jelas Azhar kepada wartawan.