TRIBUNNEWS.COM - Kabar selebgram bernama Ella Nanda Sari Hasibuan alias ENS (30) meninggal saat sedot lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty viral.
Ternyata ENS bukan korban pertama, sebelumnya juga ada korban dugaan malpraktik sedot lemak.
Baca juga: Sosok Dokter Klinik WSJ Beauty Depok Diduga Lakukan Malapraktik, Selebgram Tewas usai Sedot Lemak
Diketahui, selebgram asal Medan, Sumatra Utara, tewas usai menjalani sedot lemak di klinik WSJ Beauty, Depok, Jawa Barat, Senin (22/7/2024) lalu.
Kabar ENS (30) bukan korban pertama, karena sebelumnya ada pasien alami hal sama.
Sebelumnya, kasus yang sama juga memakan korban di klinik WSJ Depok ini.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana, mengatakan dokter A yang melakukan sedot lemak sempat dilaporkan atas kasus malapraktik pada 2023.
Bedanya, korban yang melapor pada 2023 itu tidak sampai meninggal.
Korban mengalami masalah usai sedot lemak merasa kulitnya terbakar.
"Waktu itu kulit korban terasa seperti terbakar dan panas gitu. Kalau yang sekarang, memang korbannya (ENS) meninggal dunia," kata Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Arya Perdana,
Namun, laporan tersebut tak berlanjut proses hukumnya karena korban telah sepakat damai dengan dokter A.
Prosedural Sedot Lemak Harus Penuhi Syarat Medis Ini
Perlu diketahui, sedot lemak tak bisa dilakukan sembarangan melalui prosedural medis.
Dokter spesialis bedah plastik, Tompi menjelaskan, ada beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan jalannya operasi sedot lemak.
Pertama, sedot lemak harus dilakukan di tempat terpercaya dengan dokter bedah plastik yang kompeten di bidangnya.
Kedua, prosedur liposuction harus dilakukan dengan tata cara yang baik, bahkan sejak fase persiapan dan pembiusan pasien.