Laporan wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sulit dipungkiri, hingga saat ini masih banyak mitos tentang diet yang beredar di tengah masyarakat.
Misalnya mitos yang menyebut makan nasi saat diet bisa menyebabkan berat badan naik. Pemikiran ini muncul karena nasi putih memiliki kadar karbohidrat dan indeks glikemik yang termasuk tinggi.
Karena itu, banyak orang menghindari, bahkan takut untuk mengonsumsi nasi selama diet. Akibatnya mereka diliputi perasaan tersiksa karena harus membatasi konsumsi makanan favoritnya.
Sebagai info, kebutuhan kalori sehari-hari umumnya 2.000 kalori. Jika tidak membakar kalori dengan aktivitas fisik, maka kalori yang berlebih disimpan sebagai lemak.
Inilah yang menyebabkan berat badan seseorang mengalami kenaikan. Dengan kata lain, bukan hanya nasi yang membuat gemuk, melainkan asupan kalori secara keseluruhan yang melebihi kebutuhan.
Jika ingin menjaga bobot tubuh tetap stabil dan tidak menghilangkan kebiasaan menyantap makanan favorit, dapat memperhatikan tips berikut seperti dikutip dari Gridhealth:
1. Kontrol porsi
Gunakan piring yang lebih kecil untuk membantu mengurangi porsi makan secara bertahap.
2. Kombinasi lauk pauk sehat
Pilih lauk pauk yang kaya protein dan serat seperti ikan, ayam tanpa kulit, serta sayur-sayuran.
Baca juga: WHO Umumkan Mpox sebagai Darurat Kesehatan Global, Pemerintah Siapkan Strategi
Baca juga: 9 Fakta Virus Monkeypox Jenis Baru, Menyebar ke Negara Mana, Gejala hingga Cara Melindungi Diri
3. Variasi nasi
Sesekali, bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah, nasi hitam, atau nasi shirataki, untuk mendapatkan asupan serat serta nutrisi yang lebih beragam.
4. Perbanyak aktivitas fisik