News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Takut Konsumsi Nasi Selama Diet Bikin Tersiksa, Jangan Percaya Mitos!

Penulis: Willem Jonata
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasi

Laporan wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM - Sulit dipungkiri, hingga saat ini masih banyak mitos tentang diet yang beredar di tengah masyarakat.

Misalnya mitos yang menyebut makan nasi saat diet bisa menyebabkan berat badan naik. Pemikiran ini muncul karena nasi putih memiliki kadar karbohidrat dan indeks glikemik yang termasuk tinggi.

Karena itu, banyak orang menghindari, bahkan takut untuk mengonsumsi nasi selama diet. Akibatnya mereka diliputi perasaan tersiksa karena harus membatasi konsumsi makanan favoritnya.

Sebagai info, kebutuhan kalori sehari-hari umumnya 2.000 kalori. Jika tidak membakar kalori dengan aktivitas fisik, maka kalori yang berlebih disimpan sebagai lemak.

Inilah yang menyebabkan berat badan seseorang mengalami kenaikan. Dengan kata lain, bukan hanya nasi yang membuat gemuk, melainkan asupan kalori secara keseluruhan yang melebihi kebutuhan.

Jika ingin menjaga bobot tubuh tetap stabil dan tidak menghilangkan kebiasaan menyantap makanan favorit, dapat memperhatikan tips berikut seperti dikutip dari Gridhealth:

1. Kontrol porsi

Gunakan piring yang lebih kecil untuk membantu mengurangi porsi makan secara bertahap.

2. Kombinasi lauk pauk sehat

Pilih lauk pauk yang kaya protein dan serat seperti ikan, ayam tanpa kulit, serta sayur-sayuran.

Baca juga: WHO Umumkan Mpox sebagai Darurat Kesehatan Global, Pemerintah Siapkan Strategi 

Baca juga: 9 Fakta Virus Monkeypox Jenis Baru, Menyebar ke Negara Mana, Gejala hingga Cara Melindungi Diri

3. Variasi nasi

Sesekali, bisa mengganti nasi putih dengan nasi merah, nasi hitam, atau nasi shirataki, untuk mendapatkan asupan serat serta nutrisi yang lebih beragam.

4. Perbanyak aktivitas fisik

Olahraga secara teratur membantu membakar kalori dan menjaga berat badan ideal.

Dr. Rita Ramayulis, DCN, M. Kes., ahli gizi dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dan sudah mendampingi ribuan pasien diet, mengatakan untuk meminimalisir kekhawatiran berat badan naik, nasi shirataki bisa jadi pilihan.

Seiring perkembangan teknologi pangan, beras shitaraki dapat dibuat dari umbi-umbian, salah satunya yaitu akar tanaman konjac (glukomanan).

"Kandungan seratnya yang lebih tinggi dapat membantu kenyang lebih lama. Selain itu, dibandingkan nasi putih biasa, nasi shirataki memiliki kalori, karbohidrat, dan indeks glikemik lebih rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah maupun menstimulasi produksi insulin yang berlebihan," terangnya.

Nasi tersebut, lanjut dia, dapat menjadi solusi alternatif untuk masyarakat Indonesia yang ingin bisa tetap makan nasi tanpa khawatir berat badan naik naik atau gagal diet.

Nasi putih pada umumnya mempunyai kurang lebih 175 sampai 200 kalori per 100 gramnya. Flimrice memiliki kalori yang lebih rendah, namun tetap mengenyangkan karena kandungan serat pangan lebih tinggi dari nasi putih biasa. 

Menurut Chef Juna, nasi shitaraki juga bisa jadi pilihan yang menambah variety dari bahan yang bisa diolah.

“Teksturnya itu kayak nasih putih yang pulen sih. Soal rasa, ini jelas enak dan juga ada wangi pandan yang bikin beda,” terang Chef Juna.

Baca juga: Apa Itu Diet Bebas Gluten? Catat Makanan yang Dapat Dikonsumsi

Dennis Hadi selaku Direktur Flimgroup, bersyukur Flimrice menjadi rekomendasi dokter spesialis penyakit dalam dan ahli gizi sebagai alternatif nasi yang lebih sehat.

Nasi tersebut cocok dikonsumsi siapapun yang menjalani hidup sehat, menjaga berat badan, atau dalam program penurunan berat badan. 

“Semoga bisa diterima dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang ingin makan nasi tanpa worry BB (berat badan) naik, atau yang lagi menjalani hidup sehat,” kata Dennis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini