Ia merekomendasikan peningkatan kontribusi wajib pada skema pensiun untuk memperkuat jaring pengaman sosial bagi semua pekerja, baik di sektor formal maupun informal.
"Perlu juga memperkenalkan skema pensiun sosial yang menyediakan manfaat tetap bagi seluruh warga negara, guna mengatasi kesenjangan dalam akses manfaat pensiun, terutama bagi mereka yang tidak mampu berkontribusi secara konsisten," kata Ippei.
Reformasi ini diharapkan dapat menciptakan sistem perlindungan sosial yang lebih inklusif dan berkelanjutan, serta memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia.
Generasi silver atau lansia tidak lagi hanya dipandang sebagai kelompok yang bergantung pada bantuan.
Tetapi juga sebagai kontributor penting dalam masyarakat.
Mereka bisa sebagai konsumen dengan daya beli tinggi maupun sebagai tenaga kerja dengan pengalaman berharga. Namun, tantangan seperti rendahnya akumulasi kekayaan, diskriminasi usia, dan penurunan kesehatan tetap ada.
Lembaga Demografi merekomendasikan kelanjutan pembahasan RUU Kesejahteraan Lansia dan pembentukan unit khusus yang menangani isu-isu lansia secara komprehensif," ujar dia
Dalam kegiatan yang digelar di Pullman Jakarta hadir pula Wakil Menteri Keuangan RI Prof. Suahasil Nazara dan juga Pelaksana Harian (Plh) Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Arief Wibisono Lubis, Ph.D.
Ia menambahkan, diskusi ini digelar untuk memperingati enam dekade atau 60 tahun berdirinya LD FEB UI.
Menurut dia, peringatan 60 tahun ini tidak hanya menjadi momen refleksi atas pencapaian yang sudah dicapai lembaga demografi, tetapi menjadi kesempatan untuk menatap masa depan dengan optimisme dan semangat baru.
"Seiring dengan pertumbuhan populasi lanjut usia semakin cepat, kita dihadapkan kebutuhan untuk merumuskan strategi yang tepat untuk memastikan bagaimana kesejahteraan dari para lansia, tapi juga mendorong peran serta aktif mereka dalam pembangunan Bangsa," jelas Arief.