News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Program Makan Siang Gratis

Susu Ikan Dijual di Online Rp 129 Ribu, Ada yang Berbahan Baku Ikan Rucah, Ini Nilai Gizinya

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Susu ikan dalam menu program makan siang bergizi gratis. Susu ikan bakal menjadi menu program makan bergizi gratis sudah ada di pasaran. Pelapak online menjual susu dari ikan rucah. Ini nilai giziny

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Susu ikan bakal menjadi menu program makan bergizi gratis ternyata sudah ada di pasaran. Pelapak online menjualnya. Berapa harganya?

Diketahuii, susu ikan menjadi populer saat muncul wacana akan menjadi opsi pengganti susu sapi.

Baca juga: Kata Wamentan Soal Isu Susu Ikan dalam Program Makan Bergizi Gratis

Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah menyebut susu ikan memang memiliki banyak keuntungan sama halnya dengan susu sapi. Sebab, Indonesia memang sudah banyak menghasilkan susu ikan selama ini.


Tribunews.com mencoba menelusuri e-commerce yang menjual susu ikan. Ada salah satu pelapak di sebuah e-commerce ternama menjajakan susu ikan bermerk 'Surikan'.

Saat Tribunnews.com berkirim pesan chat pada pelapak dengan nama @forayyaoficialshop tersebut mengaku jika susu ikan yang dijualnya terbuat dari ikan rucah.

Baca juga: Kontroversi Susu Ikan dalam Program Makan Gratis Prabowo, Dikritik Ahli Gizi hingga Kata Istana

"Untuk surikan ini kami pakai ikan rucah kak. Kandungan gizinya tinggi," ujar pelapak tersebut saat dikonfirmasi Tribun, Kamis(12/9/2024).

Ia mengklaim kandungan gizinya sangat tinggi. Apa kandungan ikan rucah? Yuk ikuti ulasan Tribunnews.com.

 

Gizi Ikan Rucah

Pekerja menjemur ikan asin di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (18/4/2024). Menurut salah satu pekerja produksi ikan asin kembali normal usai libur Lebaran. Ada beberapa jenis ikan asin yang di produksi diantaranya Ikan Tongkol, Tenggiri, dan Tanjan. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Diketahui ikan rucah adalah merupakan jenis ikan yang bukan merupakan target utama dari nelayan. Ikan ini ikut terjaring bersama dengan ikan-ikan yang dituju oleh nelayan.


Dengan pengolahan sederhana, ikan rucah ini diyakini memiliki banyak manfaat.


Beberapa manfaat itu ialah sebagai umpan untuk memancing, umpan untuk penangkapan ikan.

Ikan rucah ini juga sebagai sumber makanan alternatif protein tinggi untuk budidaya ika san , bahan utama pembuatan olahan pakan buatan ikan.

Tak hanya itu, ikan rucah juga dibuat menjadi tepung ikan.


Dikutip dari berbagai sumber, ikan rucah sebagai pakan ikan yang relatif murah, ikan rucah memiliki kandungan gizi yang baik.


Isinya ialah abu 27,89 persen, lemak kasar 6,54 persen, serat kasar 1,64 persen dan protein kasar 58,97 persen.


Cara Pembuatan Susu Ikan

Inilah penjelasan soal susu ikan, termasuk kandungan gizinya. Susu Ikan diusulkan dalam makan siang gratis. (Tribuncirebon.com/Handika Rahman) ((Tribuncirebon.com/Handika Rahman))

Lalu sebenarnya, bagaimana cara pembuatan susu ikan tersebut?

CEO PT Berikan Teknologi, Yogie Arry mengungkapkan pembuatan susu ikan berasal dari asam amino ikan.

Sebagai informasi, PT Berikan Teknologi merupakan produsen pembuatan susu ikan yang kini sudah beredar di masyarakat.

Dia mengatakan asam amino ikan itu berbentuk bubuk.

"Yang menjadi bahan utama dari minuman protein susu itu adalah asam amino ikan dalam bentuk powder (bubuk)," kata Yogie dikutip dari program Obrolan Newsroom di YouTube Kompas.com seperti dikutip pada Kamis (12/9/2024).

Adapun cara pembuatannya diawali dari ikan utuh yang dimasukkan ke sebuah mesin dengan metode one step process atau langkah tunggal bersamaan.

Dari proses tersebut, Yogi menuturkan ada tiga produk yang dapat dihasilkan yaitu asam amino ikan, minyak ikan, dan sampingan tulang ikan.

Yogie menuturkan asam amino ikan yang dijadikan bahan utama pembuatan susu ikan.

"Jadi bahan utamanya asam amino dalam bentuk powder yang kita kasih rasa-rasa sesuai keinginan market," kata Yogie.

Bahkan, kata Yogie, susu ikan itu diproduksi dengan berbagai varian rasa.

Untuk saat ini, di pasaran, Yogie menuturkan sudah ada tiga varian rasa yang beredar yaitu stroberi, vanila, dan cokelat.

"Terus itu sudah mulai berjalan minuman protein ini sampai sekarang orang mengenalnya susu ikan," imbuh dia.

 


Harga Susu Ikan Rucah

Harga yang dipatok untuk susu ikan merk 'Surikan' di e-commerce yakni Rp 129 ribu untuk ukuran 350 gram.

Namun ada beberapa e-commerce menerapkan promo untuk ukuran serupa dengan mematok harga Rp 114 ribu.

Harga susu ikan dianggap relatif terjangkau karena terkait dengan pengunaan bahan bakunya.

Ikan yang dipilih untuk pembuatan susu ikan berasal dari ikan yang ditangkap nelayan tradisional.


Dia menjelaskan alasan dipilihnya ikan hasil tangkapan nelayan tradisional lantaran kurang dimanfaatkan dan tidak laku di pasaran.

"Mereka enggak dapat harga bagus, akhirnya mereka balikin lagi (sisa ikan yang tak terjual) ke laut, menjadi polusi di laut," ujar Yogie.

Di sisi lain, Yogie mengungkapkan industri susu ikan telah menghidupkan perputaran ekonomi nelayan tradisional.

"Secara langsung meningkatkan pendapatan mereka," tuturnya.


Menelusuri Pabrik Pengolahan Susu Ikan di Bekasi

Menurut pelapak tersebut ikan rucah biasanya banyak ditemui di kawasan Indramayu, Jawa Barat. Nah, brand susu ikan 'Surikan' ini pabriknya ada di kawasan Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat.

"Di Indramayu itu pengolahan bahan baku ada juga di Bekasi tempat produksinya," kata pelapak tersebut.

Tribun mencoba menelusuri pabrik 'Surikan' di kawasan Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat sesuai informasi dari pelapak.

Namun saat tiba di sana pabrik yang dimaksud tidak ditemui. Lokasi pabrik yang dimaksud berada tidak jauh dari lokasi Tempat Pembuangan Sampah Terpadu(TPST) Bantar Gebang, hanya sekira 3 kilometer.

Warga di lokasi pun keitka ditanya tidak ada yang tahu mengenai keberadaan pabrik 'Surikan'.

"Wah di sini enggak ada pabrik susu ikan," kata ibu Eti saat ditemui Tribun.

Tahun lalu, produk susu ikan diperkenalkan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Teten Masduki di Bandung, Jawa Barat.

Dikutip dari Tribun Jabar, dalam kegiatan peluncuran diklaim bahwa nilai gizi susu ikan lebih unggul dari susu sapi. Apalagi pada susu ikan ini dilengkapi dengan EPA & DHA serta Omega 3. Kandungan ini tidak ditemukan pada susu sapi.

Kritik Ahli Gizi, Istilah Susu Ikan Tak Tepat

Ahli Biokimia Susu dan Dosen Fakultas Peternakan IPB Dr. Epi Taufik menilai istilah susu ikan tidaklah tepat. Ia mengatakan susu ikan berbeda dengan susu hewan mamalia lainnya.

Susu ikan bukanlah susu dalam artian konvensional, istilah susu ikan menurutnya merujuk pada inovasi komersil.

Susu ikan merupakan minuman yang diolah dari ikan, bukan dari susu dari hewan mamalia pada umumnya.

"Penyebutan susu ada peraturannya. Harus kita ikuti, supaya juga tidak membingungkan masyarakat," kata dia.

Merujuk pada standar internasional, definisi susu merupakan cairan dari ambing sapi, kerbau, kuda, kambing, domba dan hewan penghasil lainnya baik segar ataupun dipanaskan melalui proses pasteruisasi, UHT atau sterilisasi. Sehingga susu ikan tidak masuk definisi susu dalam standar internasional.

“Susu itu makanan pertamanya manusia dalam bentuk yang cair yang mengandung banyak khasiat, vitamin dan mineral. Komponen susu itu memudahkan untuk diserap oleh tubuh. Namun dari sisi protein ternyata belum cukup meski susu dikenal memiliki protein tinggi, susu selalu disebut melengkapi, bukan gizi utama," jelasnya.

Karenanya kata Epi, susu ikan belum tepat jika masuk dalam program Makan Siang Prabowo-Gibran.

Sekalipun memiliki nilai gizi yang baik susu ikan harus dikaji lebih dalam. Adapun manfaat susu sendiri merupakan pelengkap nutrisi bagi tubuh.

Jika tidak terpenuhi dari makan-makanan bergizi maka bisa ditambahkan susu. Susu memiliki kandungan berupa karbohidrat, protein, lemak ataupun vitamin dan mineral.

"Setahu saya di Thailand ada yang namanya program School Milk, di sana menggunakan susu sapi dan terbukti ada perubahan saat anak-anak SD Thailand minum susu sapi ada kenaikan tinggi badan mereka," jelas dia.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono angkat bicara soal susu ikan yang akan menjadi pengganti susu sapi dalam program makan bergizi gratis. Ia mengaku belum mengetahui maksud dari susu ikan tersebut.


"Aku nggak monitor soal itu, mungkin susu mengandung ikan. Kayak susu kedelai gitu, ikan kan nggak menyusui, maksud saya kalau miss leading di sosial media saya nggak ikuti ini sih," katanya.

Yang pasti kata dia tujuan dari program makan bergizi gratis adalah memberikan protein yang cukup bagi anak anak. Namun menurutnya produksi susu sapi di Indonesia belum mencukupi.

"Nah intinya begini, kita ini kan belum cukup susu dan dagingnya. Maka kita kalau bisa, dan arahannya jelas, jangan impor susu," kata Wamentan.

Untuk memenuhi kebutuhan susu sapi kedepannya kata dia, pemerintah membuka keran impor sebesar-besarnya untuk mendatangkan sapi hidup. Karena kurangnya susu sapi di Indonesia karena sapi induknya kurang.


"Maka kita buka ruang insyaallah kita data komitmen dari perusahaan, koperasi, perorangan, masyarakat, ada 36-40 badan hukum baik koperasi maupun perushaaan yang akan komitmen datangkan total 1,3 juta ekor sapi hidup," katanya.

Menurut dia, sambil menunggu sapi hidup dalam negeri mencukupi maka dilakukan substitusi. Hal itu lebih baik ketimbang melakukan impor susu sapi. Substitusi misalnya dengan sumber protein lain baik nabati maupun hewani.

“Kan kita kan sudah surplus, sudah swasembada di telur dan ikan, ayam, ya kan terus barangkali itu jadi sumber. Jadi subtitusi, bukan dipaksakan impor susu bubuk dan lain-lain.

Kita tidak arahkan ke sana, kita lebih ke momen makan bergizi gratis ini pemerintah bisa trigger kemandirian pangan, bukan hanya beras, tapi telor ayam daging dan susu yang kita harus raih,” pungkasnya.

 

(Tribun Network/den/fik/rin/wly/niz Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini