News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Produksi Mobile X-ray dan Dialyzer dalam Negeri, Bantu Atasi Ketergantungan Alkes Impor

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grand Launching Seremoni Mobile X-Ray dan Dialyzer Lokal Pertama di Indonesia, di Jakarta Timur, Minggu (15/9/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini, kebutuhan alat kesehatan dalam negeri masih bergantung pada produk impor.


Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Lucia Rizka Andalucia memaparkan produksi alat kesehatan (alkes) di dalam negeri baru mencapai 20 persen.

Baca juga: Kemenperin Pertemukan Industri Alkes dengan Pembeli Potensial di HealthConnect


Menurut Rizka, Indonesia masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan alat kesehatan, terutama yang berteknologi tinggi.


"Saat ini alat kesehatan di Indonesia yang diproduksi di dalam negeri itu baru 20 persen. Selebihnya masih impor, terutama alat kesehatan dengan teknologi tinggi," ungkapnya pada Grand Launching Seremoni Mobile X-Ray dan Dialyzer Lokal Pertama di Indonesia, di Jakarta Timur, Minggu (15/9/2024).


Sejauh ini, kata Rizka semua alat kesehatan dengan teknologi rendah sampai sedang sudah diproduksi dalam negeri.

Baca juga: Jokowi Gelar Rapat Bahas Mahalnya Alkes dan Obat-obatan


Tapi teknologi menengah hingga tinggi seperti CT-Scan atau magnetic resonance imaging (MRI) masih bergantung pada impor.


Situasi ini menurut Lucia turut memengaruhi pemerataan alat kesehatan di daerah Indonesia.


Karenanya, untuk mendorong kemandirian industri kesehatan dalam negeri PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui PT Forsta Kalmedic Global luncurkan Mobile X-ray (Elva JollyPlus 301) dan fasilitas produksi Dialyzer (RenaCare).

 

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady menjelaskan Mobile X-ray dan Dialyzer diproduksi di dalam negeri oleh Kalbe melalui Forsta.


Mobile x-ray merupakan perangkat radiografi yang dapat dipindahkan atau dibawa ke berbagai lokasi untuk mengambil gambar sinar-x.


Mesin sinar-x portabel atau mobile ini dirancang untuk digunakan di tempat yang mungkin sulit dijangkau pasien, seperti ruang perawatan intensif (ICU), ruang operasi, atau di rumah.


Mobile X-ray telah mendapatkan izin produksi dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).


Selain itu, alat kesehatan ini juga mendapatkan sertifikasi internasional ISO 13485:2016 untuk line produksi electromedic dari BSI Global (British Standards Institution).


“Kami berharap Mobile X-ray produksi Forsta yang sudah digunakan di berbagai rumah sakit pemerintah dan swasta akan terus diperluas jangkauan penggunaan, sehingga dapat membantu layanan radiologi bagi pasien di Indonesia," tuturnya.


Sementara itu, fasilitas produksi Dialyzer dalam negeri dilakukan sebagai upaya mendorong ketersediaan alat kesehatan bagi hemodialisis.


Dialyzer merupakan bahan habis pakai dalam tindakan hemodialisis atau cuci darah.


Irawati menilai sifat habis pakai tersebut tentunya membuat kebutuhan dialyzer tinggi.


Faktor ini lah yang menjadi salah satu alasan alat ini penting diproduksi di dalam negeri.


Dialyzer yang diproduksi di bawah naungan Kalbe ini berhasil meraih sertifikasi CPAKB (Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik) dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan RI).


"Ini komitmen untuk terus meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat,"tutupnya.

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini