News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Intervensi Gizi Demi Entaskan Malnutrisi Lewat Germasaribu dan Telurisasi

Penulis: Sri Juliati
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para siswa SDN Segoroyoso, Kapanewon Pleret, Bantul berkumpul bersama dalam rangka Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas), Senin (9/9/2024).

Fitri masih ingat, saat belum ada Kantin Sehat, banyak siswa yang kerap mengeluh sakit perut. Sementara kini jarang bahkan hampir tidak ada siswa yang absen sekolah karena alasan sakit perut.

Sekolah juga menggelar Market Day yang dilaksanakan setiap dua minggu sekali. Dalam kegiatan tersebut, siswa menjual makanan ringan yang sehat dan bergizi.

"Ada kriteria dari menu yang dijual. Yang utama adalah makanan sehat dan sebisa mungkin makanan tradisional seperti bakmi, jagung rebus, jus buah, atau mie khas Bantul, mie lethek," kata Fitri.

Guru SDN Segoroyoso lainnya, Rina Idarini mengatakan, sekolah melakukan monitoring kesehatan seperti penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan secara rutin, tiga bulan sekali. 

Lewat monitoring tersebut, sekolah dapat mengetahui status gizi para siswa sehingga dapat dilakukan intervensi bagi siswa dengan status gizi tertentu.

"Kalau yang gizi kurang, kan, ada program Telurisasi. Nah, anak-anak dengan status gizi lebih dan obesitas juga mendapat intervensi berupa pemberian jam olahraga khusus dan latihan fisik," kata Rina.

Kerjasama dengan Orangtua

Program Edukasi Gizi pada orang tua atau wali murid SDN Segoroyoso dalam rangka Pendidikan Kesehatan dan Literasi Gizi.

Rina tak menampik, berjalannya sejumlah program gizi yang dijalankan SDN Segoroyoso tak lepas dari kerjasama pihak sekolah dengan orangtua atau wali murid.

Pihak sekolah turut memberikan pemahaman lewat edukasi gizi kepada para orang tua. Termasuk menekankan pentingnya asupan protein hewani bagi anak-anak. Menurut Rina, anak usia SD sangat membutuhkan asupan protein hewani untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan mereka.

"Dulu anak-anak dan orangtua belum begitu paham tentang hal ini. Sing (yang) penting anak sekolah, disanguni (diberi) uang, terus jajan. Sekarang tidak bisa seperti itu, orang tua harus ikut berperan. Misalnya ikut menyiapkan bekal makanan sehat dan berprotein hewani saat kegiatan Germasaribu, ikut menyiapkan makanan sehat untuk dijual di Market Day," kata dia.

Dengan pembiasaan di sekolah, diharapkan dapat membangun kesadaran serta kebiasaan mengonsumsi makanan bergizi di kalangan siswa dan orang tua.

"Yang selama ini, jarang atau nggak pernah sarapan di rumah, jadi mulai terbiasa makan dulu sebelum sekolah. Yang dulu nggak mau makan ikan, karena ada Germasaribu, jadi gemar makan ikan," jelas guru kelas 4 itu.

Kegiatan Gemar makan sayur, ikan, dan buah (Germasaribu) di SDN Segoroyoso, Bantul sebagai salah bentuk intervensi gizi bagi para siswa.

Sementara itu, Kepala SDN Segoroyoso, Zuniwati mengatakan, sekolah akan terus mendukung sejumlah program gizi yang telah dijalankan. Terlebih ada hasil nyata yang dituai dari program gizi tersebut. Misalnya peningkatan status gizi anak hingga prestasi para siswa.

"Dengan gizi yang baik, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, sehingga proses kegiatan belajar mengajar berjalan lancar dan siswa dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi," kata dia.

Hal ini, sambung Zuniwati, dibuktikan lewat sejumlah prestasi yang pernah diraih siswa SDN Segoroyoso. Terbaru, pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten (Popkab) Bantul 2024, 8 siswa sukses meraih prestasi di sejumlah cabang olahraga.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini