News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ternyata Begini Rasanya Jadi Lansia: Kesepian dan Sedikit Uang, Anak Muda Jangan Cuek

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: willy Widianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LANSIA PERKASA - Millang Pasarai duduk diapit kerabatnya di Paviliun Terminal Hajj Bandara AMAA Madinah Arab Saudi, Senin (13/5/2024). Dia enggan naik kursi roda apalagi digendong.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesepian bisa menjadi masalah yang serius bagi orang lanjut usia (lansia). Sayangnya, kesepian pada lansia kerap tidak disadari oleh generasi muda.

Baca juga: Lansia Berusia 75 Tahun Tewas Telungkup di Kolong Layang Grogol, Polisi Tak Temukan Tanda Kekerasan

Sebagian generasi muda beranggapan memberikan kebutuhan fisik dan materi pada orang tua sudahlah cukup. Namun, menurut Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dr Arundhati Nugrahaning Aji, Sp.KJ. Subsp Ger(K) penyebab kesepian lebih dari yang dibayangkan.

"Bukan sekedar fisik yang terisolir, sehingga terpaksa di kasur doang. Tapi ternyata kesepian itu juga karena tidak adanya hubungan sosialnya dengan orang sekitarnya," ujarnya saat Kemencast#99 'Bahaya Orang Tua Kesepian' di kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Rabu (9/10/2024).

Baca juga: Waspada! Risiko Pneumonia Meningkat di Usia Dewasa hingga Lanjut Usia

Lantas apa saja penyebab lansia bisa mengalami kesepian?

Menurut dr Arundhati, ada beberapa penyebab. Pertama, adanya kebudayaan tertentu yang bersifat individual. Di Indonesia menurut dr Arundhati, sebenarnya sudah cukup terbantu dari sisi budaya. Dimana budaya kolektivitas seperti gotong royong dan kebersamaan masih terjalin cukup baik.

Namun di luar negeri sana, ada yang menerapkan budaya individualisme. "Jadi memang kolektivitas membantu kita menghindari kesepian kalau terhubung dengan budaya. Jadi bisa saja yang individu mungkin saja lebih rentan. Tapi itu salah satu faktor," jelasnya.

Faktor kedua adalah pertambahan usia. Menurut dr Arundhati ada sebuah penelitian yang menghitung prevalensi berapa orang kesepian di dunia. Hasilnya, ternyata usia lansia paling berisiko tinggi mengalami kesepian.

"Jadi kalau dibandingkan anak, remaja, dewasa muda, paruh baya lalu lansia ternyata paling tinggi itu di lansia," lanjutnya.

Baca juga: Kesepian Usai Ammar Zoni Dipenjara dan Ayah Meninggal Dunia, Aditya Zoni Perjuangkan Hak Asuh Anak

Bahkan, berdasarkan penelitian tersebut, angka kejadian menyentuh angka hingga 24-25 persen.
Selanjutnya, semakin bertambahnya usia, banyak lansia yang sudah pensiun. Situasi ini juga dapat memantik rasa sepi pada orang tua.

Ruang lingkup di komunitas pun juga mulai ditinggalkan. Sehingga lansia lebih banyak berada di dalam rumah. Ketika di rumah, ternyata anak dari lansia juga sudah dewasa dan punya kesibukan sendiri.  Di sisi lain, keuangan lansia tidak selancar saat dirinya masih aktif bekerja.

Baca juga: Pria Lansia di Tangerang Bunuh Istrinya: Korban Dianggap Pelit, Pelaku Kemudian Akhiri Hidup

Beberapa situasi di atas ternyata juga bisa berhubungan dengan risiko kesepian pada lansia.
Faktor terakhir adalah terjadinya perubahan fisik pada lansia. Walau lansia tidak mengalami sakit berat, perubahan fisik juga bisa menghalangi.

"Aduh nyeri dengkul, mau jalan keluar usaha luar biasa. Atau misal sampai tidak bisa jalan, gangguan pendengaran. Akhirnya menjadi pembatas bagi mereka untuk berhubungan dengan orang lain," tutupnya.

Baca juga: Setahun Cerai dari Natasha Rizky, Desta Ngaku Kesepian dan Sedih saat Pulang ke Rumah Sendiri

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini