“Menangani resistensi antimikroba dimulai dengan mencegah infeksi, dan vaksin merupakan salah satu alat paling ampuh untuk melakukannya,” kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.
Ia menjelaskan jika pencegahan lebih baik daripada pengobatan.
"Meningkatkan akses terhadap vaksin yang ada serta mengembangkan vaksin baru untuk penyakit kritis, seperti tuberkulosis, sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan membalikkan keadaan AMR," sambungannya.
Vaksin adalah kunci untuk mencegah infeksi.
Orang yang divaksinasi memiliki lebih sedikit infeksi.
Sehingga terlindungi dari potensi komplikasi akibat infeksi sekunder yang mungkin memerlukan obat antimikroba atau memerlukan perawatan di rumah sakit.