News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jadi Jurnalis, Malaikha Kridaman Akui Berat Saat Dibandingkan dengan Najwa Shihab

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beauty influencer & mental health advocate, Malaikha Kridaman secara blak-blakan mengatakan, karir dan transisi menjadi salah satu sumber kecemasannya.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

TRBIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Beauty influencer & mental health advocate, Malaikha Kridaman secara blak-blakan mengatakan, karir dan transisi menjadi salah satu sumber kecemasannya.

Ia pun menyampaikan pandangan tentang betapa pentingnya menjaga kesehatan mental.

Baru saja resmi memasuki dunia kerja, Malaikha mengakui bahwa karier dan transisi menjadi salah satu sumber kecemasannya.

Baca juga: Kesadaran Masyarakat Terhadap Kesehatan Mental Meningkat, Tapi Stigma Negatif Belum Hilang

"Sebagai influencer juga aku cukup baru mulai tahun lalu dan jadi jurnalis itu baru 5 bulan tapi  aku sudah di-compare sama siapa tau gak? Mbak Najwa Shihab. Berat ya rasanya. Kebayang gak beratnya seberat apa ya? Gila padahal live report aja baru bisa kemarin," kata Malaikha saat Expert talk Brave Together Hadapi Isu Depresi & Anxety di kampus Universitas Prasetiya Mulya, Tangerang, Rabu (17/10/2024).

Dikatakannnya sebagai jurnalis yang dihadapi dengan berbagai tantangan untuk beradaptasi di lingkup kerja, mengejar deadline, networking yang tak jarang membuatnya overwhelmed dan cemas.

Untuk menjaga kesehatan mental, selebgram ini suka curhat ke sahabat dan ibuku. Selain itu aku pun tidak segan untuk counselling ke psikolog. 

"Aku ingin mengingatkan jika kamu menghadapi rasa cemas, jangan dipendam sendiri. Jadi tidak butuh gejala serius untuk kamu curhat ke ahlinya. Jadi makin cepat ditangani, semakin baik untuk kepercayaan diri dan kesehatan mental kita," ungkap Malaikha.

Ia pun melihat gen Z saat ini banyak yg sedang mengalami masa transisi dari periode kuliah menuju dunia profesional dan masa depan yang memicu banyak kecemasan dan overthinking. 

Melihat fakta inilah  Maybelline New York meluncurkan Brave Together adalah sebuah inisiatif global yang diimplementasikan di Indonesia pada 2022 demi mengatasi isu kesehatan mental.

Brave Together menggandeng KALM, sebuah platform konseling berbasis online, untuk memberikan akses bantuan 1:1 kepada mereka yang membutuhkan ruang untuk cerita dan berjuang melawan kecemasan serta depresi. 

Baca juga: Cek Makananmu, Apakah Sudah Memberikan Manfaat untuk Kesehatan Mental

Hingga saat ini, sudah lebih dari 70 ribu sesi konseling telah diberikan gratis di aplikasi KALM melalui program Brave Together.

Jessica, Psikolog Aplikasi KALM mengatakan, sesi konseling Brave Together didominasi oleh Gen Z berusia antara 19- 27 tahun, di mana 86 persen nya adalah perempuan.

"Brave Together juga memperkenalkan Brave Talk yang adalah lima langkah mudah (B-R-A-V-E) yang diformulasikan membantu setiap orang menjadi teman yang baik dalam mendengarkan curhatan teman mereka.

"Adapuan angkah-langkah BRAVE untuk menjadi teman curhat yang baik yakni beri perhatian penuh yakni bersikap peka dan memperhatikan kondisi teman sekitar, ruang dan waktu harus tepat yakni pastikan situasi dan kondisi mendukung untuk mendengarkan cerita," katanya.

Kemudian ajukan pertanyaan yakni bertanyalah untuk memahami apa yang sedang mereka alami dan validasi perasaan: memvalidasi perasaan mereka hingga mereka merasa didengar dan diterima.

Baca juga: Bekerja dari Rumah Bukan Solusi Atasi Gangguan Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Quincy Wongso, Sr. Brand Experience & Community Manager, Maybelline Indonesia mengatakan, dalam rangka merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia pihaknya meneguhkan komitmennya dalam membangun awareness tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, menggandeng Naomi Osaka dengan kisah inspiratifnya untuk mengutamakan Kesehatan mental.

"Tahun ini, kami membawa Brave Together dan memberikan pelatihan kepada mahasiswa di Universitas Prasetiya Mulya tentang cara menjadi pendengar yang baik atau yang kita kenal sebagai Brave Talk,” ungkap Quincy.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini