News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenkes Bantah Tes PCR Tak Efektif Deteksi Virus, Simak Ini Penjelasannya

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TES PCR - Kemenkes bantah bahwa tes RT-PCR (reverse transcription-polymerase chain reaction) tak efektif untuk deteksi virus, simak ini penjelasannya.

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Mohammad Syahril membantah bahwa tes RT-PCR (reverse transcription-polymerase chain reaction) tak efektif untuk deteksi virus.

Adapun hal tersebut berkaitan dengan munculnya sebuah narasi di publik yang menyebutkan bahwa RT-PCR, yang biasa digunakan untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, hanya berfungsi untuk mengecek asidosis.

Narasi tersebut pun mengklaim bahwa tes PCR bukanlah metode untuk mendeteksi keberadaan virus.

Pada kenyataannya, narasi tersebut keliru.

Untuk mendukung diagnostik penyakit seperti COVID-19, metode pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai standar emas (gold standard) adalah tes amplifikasi asam nukleat (Nucleic Acid Amplification Test/NAAT).

Syahril mengatakan, Tes PCR merupakan tes diagnostik yang menggunakan metode uji amplifikasi asam nukleat, yang memiliki tingkat akurasi tinggi dalam mendeteksi virus SARS-CoV-2.

Uji NAAT diakui sebagai standar emas dalam pemeriksaan virus COVID-19.

Tes ini menguji keberadaan materi genetik virus (asam ribonukleat atau RNA) atau fragmennya saat virus tersebut terurai.

PCR adalah tes yang andal dan akurat untuk mendeteksi infeksi aktif.

Biasanya, tes PCR memerlukan waktu beberapa jam untuk mendapatkan hasil, meskipun ada juga versi yang lebih cepat.

Selain untuk COVID-19, tes PCR dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus lainnya.

Baca juga: Respons Pakar soal Tes PCR Covid-19 Diragukan Dharma Pongrekun di Debat Cagub Jakarta

Sampel berupa saliva, lendir, atau jaringan diambil, kemudian diuji di laboratorium.

"Tes PCR sudah digunakan secara internasional. PCR ini merupakan suatu alat atau cara untuk melakukan diagnostik keberadaan virus. Dengan tes PCR, kita bisa mengetahui patogen yang menyebabkan infeksi penyakit," kata Syahril, dikutip dari website resmi Kemenkes, Rabu (23/10/2024).

"Misalnya, dalam pemeriksaan Mpox. Kita bisa melakukan tes PCR di awal dan mendeteksi patogen penyebab Mpox itu memang dari virus," lanjutnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini