News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jangan Abaikan Rasa Nyeri Saat Menstruasi, Bisa Jadi Tanda Endometriosis 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rasa nyeri pada mentruasi mungkin pernah dirasakan oleh sebagian besar perempuan. jangan sepelekan rasa nyeri menstruasi jika tidak lagi tertahankan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rasa nyeri pada mentruasi mungkin pernah dirasakan oleh sebagian besar perempuan.


Rasa nyeri menstruasi bisa saja normal dan akan berkurang seiring berjalannya waktu. 

Baca juga: Dokter Jelaskan Penyebab Perempuan dengan Endometriosis Bisa Sulit Hamil


Namun, jangan sepelekan rasa nyeri menstruasi jika tidak lagi tertahankan. 


Bahkan rasa nyeri tidak kunjung hilang walau sudah mengonsumsi obat anti nyeri. 


Karena bisa jadi ini menjadi tanda kamu mengalami endometriosis. 


Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi Konsultan Fertilitas dr. Mohammad Haekal, SpOG-KFER, FICS, MIGS. 

Baca juga: Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman Ini Saat Menstruasi, Dapat Menambah Rasa Nyeri


Endometriosis sendiri adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita.


Kondisi ini terjadi ketika darah menstruasi mengalir kembali melalui tuba falopi dan masuk ke rongga panggul, bukan keluar dari tubuh.


Lantas bagaimana membedakan nyeri menstruasi biasa dengan endometriosis? 


Terkait hal ini dr Haekal beri penjelasan terkait perbedaannya. 


Pada nyeri menstruasi biasa atau disminore primer, umumnya hanya terjadi pada hari pertama dan kedua saja. 

Ilustrasi perempuan yang mengalami endometriosis. (Shutterstock)


"Lalu berikutnya, diistirahatkan atau cukup dengan minum anti nyeri juga hilang. Lalu berikutnya (terjadi) maksimal di usia 25 tahun kurang lebih," ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Selasa (23/10/2024). 


Sedangkan nyeri pada menstruasi biasanya bersifat dismenore sekunder. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini