"Hubungan individu dengan orang tua adalah salah satu hubungan terpenting yang mereka (remaja) miliki. Orang tua memainkan peran penting dalam mempengaruhi interaksi remaja dengan faktor-faktor kompleks dan saling terkait yang membentuk perkembangan mereka," kata Nopian.
Remaja membutuhkan kasih sayang dan dukungan berkelanjutan ketika menghadapi perubahan fisik, sosial, seksual, dan psikologis.
Seiring perkembangan remaja menjadi lebih dewasa, hubungan mereka dengan orang tua berubah dan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik usia mereka.
Remaja mengupayakan independensi dan otonomi yang membutuhkan renegosiasi dan reorganisasi hubungan dengan orang tua.
Hal ini dapat menyebabkan konflik yang lebih dan berkurangnya kedekatan dalam hubungan
"Apa bila tidak segera beradaptasi, berbagai perubahan tersebut dapat menyebabkan remaja rentan terhadap berbagai masalah kesehatan jiwa," kata Nopian.
Lebih lanjut, berkaca dari fenomena ini, UNICEF menginisiasi program "Mental Health dan Psychosocial Support".
Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.
Baca juga: Karyawan Masa Kini Dibayangi Beban Kerja Berlebih, Isu Kesehatan Mental Jadi Tren
Selain itu, UNICEF juga menyediakan ruang yang aman untuk berbagi dan berdiskusi sekaligus memberikan dukungan psikologis yang tepat bagi mereka, khususnya remaja yang membutuhkan.
Program ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk memberdayakan remaja agar mampu mengelola stres, meningkatkan kesejahteraan psikologis, dan membangun daya tahan mental dalam menghadapi tantangan kehidupan.
UNICEF juga mengeluarkan panduan “Membantu Remaja Berkembang Panduan Fasilitator untuk Berkegiatan dengan Remaja Usia 15 hingga 19 Tahun”.
Panduan ini mengulas informasi penting tentang cara mempromosikan, membicarakan, dan mendukung Kesejahteraan Jiwa dan Kesehatan Mental remaja.