AMR membebani sistem kesehatan dengan mengurangi efektivitas pengobatan.
Akibatnya, menyebabkan peningkatan waktu rawat pasien, biaya perawatan kesehatan, morbiditas dan mortalitas, hingga mutu dan keselamatan pasien menurun.
Di Indonesia, kejadian resistansi yang terus meningkat adalah tuberkulosis resistansi obat.
Dengan angka kematian 4-5 kali lebih tinggi dibandingkan kasus tuberkulosis sensitif obat.
Resistansi obat juga terjadi kepada hewan, yaitu ayam, babi, dan sapi yang membutuhkan pengawasan.