Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Selama ini masyarakat masih bingung membedakan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
Padahal keduanya memiliki perbedaan. HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Sedangkan AIDS adalah kondisi ketika HIV sudah pada tahap infeksi akhir dan sistem kekebalan tubuh rusak parah.
Lantas, berapa lama HIV bisa berubah menjadi AIDS?
Terkait hal ini, Dokter spesialis penyakit dalam dr Ahmad Akbar Sp PD pun beri penjelasan.
Baca juga: Virus HIV Bisa Menular Lewat Keringat? Begini Penjelasan Dokter
Ia mengungkapkan jika ada beberapa tahapan dari awal seseorang terinfeksi HIV.
"Misalnya, gejala awal-awal di 2-4 minggu itu muncul hanya seperti orang serangan flu biasa. Jadi kayak pegal, demam, atau ada demam tinggi yang tidak tahu penyebabnya," ungkap dr Ahmad pada siaran sehat yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan secara virtual, Selasa (3/12/2024).
Gejala lain yang muncul adalah ditemukannya pembesaran kelenjar getah bening yang cukup banyak pada tubuh.
Jika mengalami gejala di atas, masyarakat dianjurkan untuk langsung memeriksakan diri ke dokter. Agar bisa segera mendapatkan penanganan yang sesuai.
Sedangkan untuk menjadi HIV ke AIDS, dr Ahmad menjelaskan butuh waktu yang tidak sebentar.
"Butuh waktu tahunan, itu bisa sampai 10 tahun. Bisa sampai tidak ada gejala, tergantung dari imunitas dari tubuh pasiennya sendiri," paparnya.
"Tapi yang jelas bisa 3-10 tahun, baru muncul AIDS, tergantung dari imunitas tubuh pasien, replikasi virusnya itu sangat tinggi atau tidak, dan sel CD4 yang rendah," sambungannya.
Sebagai informasi, Sel CD4 adalah sel darah putih yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.