News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wamenkes Tegaskan Antibiotik Tidak Boleh Dibeli Sendiri Tanpa Resep Dokter

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Resistensi obat antibiotik telah merenggut nyawa 700.000 penduduk dunia setiap tahunnya.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof dr Dante Saksono Harbuwono tegaskan untuk tidak membeli obat antibiotik sendiri tanpa resep dokter. 


Karena, penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan benar bisa menyebabkan terjadinya resistensi antimikroba. 

Baca juga: Ketahui Tanda Seseorang Mengalami Resistensi Antibiotik


Resistensi antimikorba adalah suatu kondisi di mana bakteri, mengalami perubahan genetik yang membuat mereka kebal terhadap obat-obatan.


"Yang membuat resistensi antibiotik itu meluas, karena antibiotik itu dibiarkan untuk dibeli sendiri oleh pasien di apotek. Ini tidak boleh," ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual, Jumat (13/12/2024). 


Dante menegaskan jika antibiotik hanya bisa dibeli sesuai dengan resep dokter. 

Baca juga: Menyalahkan Apotek untuk Resistensi Antibiotik: Tuduhan Tanpa Cermin


"Kita sudah melakukan aturan bahwa antibiotik itu hanya boleh dibeli dengan resep dokter. Antibiotik tidak boleh dibeli sendiri karena belum tentu dia membutuhkan antibiotik," tegasnya. 


Selain menyebabkan resistensi antimikroba, dikhawatirkan konsumsi antibiotik yang tidak tepat sapar menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. 

Meskipun biasanya antibiotik direkomendasikan untuk bisa dikonsumsi hingga 7 hari berturut-turut, kebiasaan mengonsumsi antibiotik bisa menimbulkan efek samping seperti jerawat dan TBC. (NOVA)

Lebih lanjut, Dante menjelaskan jika dokter  punya legalitas untuk memberikan antibiotik. 


Sedangkan daerah yang tidak memiliki dokter, bisa merujuk pasien ke tempat yang memiliki fasilitas diagnosis. 


"(Pasien) Boleh diberikan life-saving saja sebelum pasiennya dirujuk ke tempat yang lebih bisa melakukan diagnosis. Apakah ini infeksi bakteri atau infeksi yang lainnya.Karena gejalanya kadang-kadang hampir mirip," jelasnya. 


Sehingga, setelah diagnosis ditegakkan, pasien bisa mendapatkan pengobatan yang tepat. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini