Ablasi thermal dapat menggunakan energi radiofrekuensi, yaitu energi panas untuk menciptakan lesi, atau energi krio (cryo) yang menggunakan energi dingin untuk membekukan jaringan.
Sementara teknologi ablasi non-thermal yang saat ini banyak digunakan di seluruh dunia adalah pulsed-field ablation (PFA).
Mengenal PFA
Teknologi PFA bekerja melalui proses electroporation, yaitu pengiriman gelombang listrik pendek yang membuka pori-pori membran sel sehingga jaringan yang ditargetkan dapat dihancurkan dengan aman tanpa memengaruhi jaringan lainnya.
Karena sifat terapinya yang selektif seperti ini, maka tindakan ablasi dengan PFA lebih cepat, lebih efektif dan lebih aman bagi pasien.
Pada 28 Desember 2024, Heartology Cardiovascular Hospital sukses menggunakan teknologi PFA dalam tatalaksana fibrilasi atrium.
Tindakan dilakukan pada seorang pasien yang usia 65 tahun asal Sumatera Barat yang telah lama mengalami FA. Ia kerap mengeluh dada tidak nyaman dan mudah lelah.
"Sebagai rumah sakit yang berfokus pada tatalaksana penyakit kardiovaskular, kami terus berkomitmen menghadirkan teknologi terbaik bagi pasien," kata dr Sunu.
Ia menambahkan, teknologi PFA dapat menghadirkan harapan baru bagi pasien dengan gangguan irama jantung, sekaligus menegaskan komitmen rumah sakit untuk memberikan perawatan yang berbasis kebutuhan pasien. (*)