News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Virus HMPV yang Sedang Ramai di China dan Bedanya dengan Covid-19 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Virus Human Metapneumovirus (HMPV) merebak di China

HMPV menyebar dengan cara yang mirip dengan virus pernapasan lainnya seperti RSV dan influenza. 

Penularan utamanya terjadi melalui droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi atau kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. 

Untuk mencegah penyebaran HMPV, menjaga kebersihan tangan dengan baik sangatlah penting, termasuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air.

Etika pernapasan, seperti menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk serta mengenakan masker, juga dapat membatasi penyebaran. 

Menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dan secara teratur mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh merupakan tindakan pencegahan tambahan.

Kasus HMPV pada manusia yang ringan biasanya berlangsung beberapa hari hingga seminggu. 

Pada kasus yang parah, mungkin butuh waktu lebih lama untuk merasa lebih baik. 

Hanya saja, gejala yang menetap, seperti batuk, mungkin butuh waktu lebih lama untuk hilang.

Diagnosa HMPV

Ilustrasi virus HMPV (St. Michael's Elite Hospital)

Mendiagnosis HMPV hanya berdasarkan gejala bisa jadi sulit, karena mirip dengan infeksi pernapasan lain seperti RSV dan influenza. 

Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) adalah alat diagnostik standar untuk mendeteksi RNA HMPV, sementara uji deteksi antigen menawarkan hasil yang lebih cepat.

Di India, program pengawasan seperti ICMR dan Program Pengawasan Penyakit Terpadu (IDSP) secara rutin menguji virus pernapasan, termasuk HMPV, sebagai bagian dari upaya mereka untuk memantau dan mengendalikan penyakit pernapasan.

Pengobatan HMPV

Saat ini, belum ada obat antivirus atau vaksin khusus yang tersedia untuk HMPV. Pengobatan bersifat suportif dan bergantung pada tingkat keparahan infeksi. 

Untuk kasus ringan, istirahat, hidrasi yang cukup, dan obat bebas untuk mengatasi demam dan hidung tersumbat sudah cukup.

Dalam kasus yang parah, terutama yang melibatkan pneumonia atau bronkiolitis, terapi oksigen dan rawat inap mungkin diperlukan. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini