News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Kang Tris, Sarjana Psikologi Penggagas Desa Menari: Bali Ndeso, Mbangun Ndeso

Penulis: Imam Saputro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Trisno (tengah) saat memandu jalannya Outbond Ndeso

Trisno lalu mengenalkan konsep desa wisata dengan andalan outbond ndeso, kegiatan mancakrida di dusun Tanon dengan berbagai kegiatan yang melibatkan penduduk Dusun Tanon itu sendiri.

Pengalamannya menjadi trainer sewaktu kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta dimanfaatkan oleh Trisno untuk menggencarkan paket outbond ndeso di tahun 2009.

Beberapa sekolah di Solo dan Semarang yang sering ia bimbing dalam kegiatan alam bebas, diboyong untuk berkegiatan di desa Tanon.

“ Kami konsepnya adalah outbond di alam terbuka Dusun Tanon yang melibatkan orang desa sini,” kata dia.

Peserta juga diikutkan program Sinau Urip nDeso, yakni menginap di rumah-rumah penduduk Dusun Tanon selama beberapa hari dengan mengikuti kehidupan ala desa.

Dari sisi pemberdayaan, dengan outbond ndeso, Kang Tris perlahan-lahan menyisipkan misinya untuk memajukan desa.

Dokumentasi Outbond ndeso yang melibatkan warga dusun (Dokumentasi warga Dusun Tanon)

Yang pertama adalah pengembangan desa dengan tetap memperhatikan konservasi profesi asli masyarakat.

“ Jadi selama outbond ndeso profesi masyarakat tidak ada yang berubah sebenarnya, mereka tetap bertani dan berternak seperti biasa, bedanya mereka melakukan pekerjaan sehari-hari ada peserta outbond yang ikut atau bahkan membantu,” terang Trisno.

“ Dan dari situ, petani dan peternak yang berpartisipasi outbond ndeso bisa dapat bagi hasil.”

Misi lain Sarjana Psikologi ini ingin agar generasi muda Dusun Tanon tetap mewarisi profesi asli desa, tentunya dengan pengembangan yang lebih baik.

“ Harapannya anak muda tidak lari ke kota semua, harus ada yang tetap di desa untuk mengembangkan desanya sendiri, mereka bisa tetap berkarya dengan jadi petani, atau penari yang sukses, untuk sukses bisa dari desa, tak harus ke kota,” kata Kang Tris.

Penyisipan misi pengembangan desa kedua adalah konservasi mainan tradisional, yakni dengan memainkan permainan tradisional Desa Tanon di kegiatan outbond.

“ Sebenarnya permainannya sama saja dengan desa-desa di Jawa, misalnya ada gobak sodor, petak umpet, dan lainnya, namun karena outbond maka setelah permainan kami dan warga pendamping memantik nilai-nilai apa yang bisa didapatkan dari kegiatan tersebut,” ujarnya.

Outbond ndeso Dusun Tanon juga diperlengkap dengan adanya kesenian tarian.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini