TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy terus memantapkan pendidikan penguatan karakter dengan berbagai macam sosialisasi.
Muhadjir Effendy hadir sebagai pembicara dalam forum diskusi "Forum Merdeka Barat 9" yang digelar di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017), bertema "Pemerataan Pendidikan di Indonesia".
Dalam pendidikan penguatan karakter, Mendikbud menekankan kebhinekaan dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di sekolah yang menjunjung kearifan lokal.
"Inti dari pendidikan penguatan karakter adalah meniadakan penyeragaman karena anak-anak memiliki bakat dan minat masing-masing. Saya harap sekolah menghilangkan penyeragaman," terangnya.
Dalam pendidikan penguatan karakter itu, Mendikbud membebaskan sekolah untuk bekerja sama dengan lembaga pendidikan formal dan non formal lainnya di lingkungan sekitar sekolah.
Hal itu untuk mengakomodasi siswa-siswi yang memiliki minat dan bakat lain di luar pendidikan formal di sekolahnya.
"Misalnya di dekat sekolah ada tempat kursus tari, biarkan mereka memberi kontribusi ke sekolah untuk menghasilkan talenta-talenta penari profesional. Nanti pendidikan penguatan karakter diwujudkan dengan sekolah delapan jam sehari," kata Muhadjir.
"Sekolah delapan jam sehari itu pendidikan akademisnya tetap dan pendidikan minat serta bakatnya yang ditambahkan," tambah Muhadjir.
Demi menunjang hal tersebut, Kemendikbud juga terus menyalurkan bantuan-bantuan pendidikan untuk mewujudkan pemerataan pendidikan yang berkarakter bagi seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya dengan terus menyalurkan Program Indonesia Pintar.
"Terhitung sampai 27 Agustus 2017 PIP telah menyalurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 17.927.308 siswa dan 13.356.424 atau 74,5 persen di antaranya sudah disalurkan," jeas Muhadjir.
Selain menyelenggarakan KIP, Kemendikbud juga mewujudkan pendidikan penguatan karakter dengan penerapan sistem zonasi dan revitalisasi sekolah menengah kejuruan (SMK).
Selain menghadirkan Muhadjir Effendy sebagai pembicara, Forum Merdeka Barat 9 juga menghadirkan Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Agus Sartono, menggantikan Menteri Puan Maharani yang berhalangan hadir.