Pantauan Menpar Arief Yahya terhadap aktivitas Crisis Center Kemenpar hingga malam tadi, 11 Agustus 2018, pukul 00.00 WIB atau 01.00 WITA semakin melegakan. Sejumlah 70 WNA dari 19 negara yang sudah dievakuasi sebelumnya, sudah aman dan diantar dari Gili Gili di Lombok.
“Memang masih ada 46 WNA yang memutuskan untuk tetap tinggal di Gili Gili atas keputusannya sendiri. Mereka memiliki dan menjaga properti miliknya, seperti vila, resort, resto, dive center, dan lainnya,” sebut Arief Yahya Menteri Pariwisata yang mendapatkan real time report dari tim Crisis Center.
Mereka berasal dari Inggris (21), Australia (4), Swedia(3), Perancis(3), Amerika(2), Belanda(2), Jerman(2) serta dari Polandia, Finlandia, Austria, Tiongkok, Kanada, Spanyol, Afrika Selatan, Ukraina dan Rusia masing-masing 1 orang.
“Pengamanan seluruh amenitas dan objek vital di 3 Gili itu sudah dikawal oleh aparat pengamanan Polri dan TNI. Terima kasih Pak Kapolri dan Pak Panglima TNI, semoga mereka cepat recovery,” kata Menpar Arief Yahya.
Program pemulihan amenitas, menurut laporan Kadiapar Provinsi NTB Lalu M Faozal juga sudah mulai dilaksanakan. Proses recovery amenitas di 3 Gili diawali dengan foging sampah. “Ini sedang dikerjakan,” laporan Faozal.
Hotel-hotel di Lombok, lanjut Faozal, juga sudah mulai dibuka untuk para tamu pasca gempa. Amenitas sudah mulai beroperasi. “Sembari merenovasi yang mengalami kerusakan kecil, sedang yang rusak berat, sedang diverifikasi data oleh asuransi,” ungkap Faozal.
Soal, refund ticket pesawat bagi wisatawan yang reroute dan cancel penerbangan ke Lombok, juga sudah tertangan. Ketua Tim CC Guntur Sakti yang juga Karo Komblik Kemenpar menuturnan bahwa wisatawan yg membatalkan penerbangannya sudah mendapatkan penggantian, sesuai dg peraturan Menhub dan maskapai.
“Tourist Information Center Bandara Lombok Praya (TIC LOP) juga tetap dibuka seperti biasa untuk memberikan layanan informasi kepariwisataan,” ujar Guntur Sakti.
Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian ESDM dan relawan masih menyisir dan melakukan evakuasi, terhadap masyarakat korban gempa. Evakuasi korban terus dilakukan di warga.
Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi mengatakan, dalam Ratas telah disepakati bahwa proses rehabilitasi akan dimulai, sambil proses tangap darurat berjalan. Hal itu diawali dengan pembersihan bekas reruntuhan rumah. Pembersihan itu akan dilakukan mulai Senin, 13 Agustus 2018.
Masyarakat dapat memperoleh informasi lebih lanjut melalui Call Center Posko Tanggap Darurat, Pulau Lombok denga* nomor 0853 3863 9789 dan 0859 6147 2837. Sementara itu Call Center Pospenas POS Pendampingan Nasional BNPB melalui 0853 3365 6353. (*)