Pengembangan homestay gencar dilakukan dikawasan Danau Toba. Termasuk di Tapanuli Utara. Namun, dibutuhkan kesadaran masyarakat agar homestay benar-benar siap menjamu wisatawan. Khususnya wisatawan mancanegara.
Kementerian Pariwisata sangat menyadari hal tersebut. Masyarakat di desa wisata pun diberikan pembekalan. Yaitu berupa bimbingan teknis. Kegiatan ini dilakukan di dua tempat di Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Yaitu Desa Pulo Sibandang, Kamis (13/9), dan Sipahutar, Jumat (14/9).
Dijelaskan Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional I Kementerian Pariwisata Lokot Ahmad Enda, hal yang harus dilakukan untuk menunjang sebuah homestay adalah mengubah kebiasaan masyarakat.
“Homestay itu hadir di tengah masyarakat. Untuk itu, masyarakat harus sadar jika ada hal yang harus mereka lakukan dan ada yang tidak boleh mereka lakukan. Contoh paling mudah adalah tidak boleh membuang sampah sembarangan. Masyarakat harus membiasakan hidup bersih. Agar lingkungan menjadi nyaman buat pengunjung,” paparnya, Selasa (18/9).
Hal lain yang harus ditinggalkan adalah membakar sampah. Khususnya sampah plastik. “Jangan ada lagi kebiasaan itu, apalagi membakar sampah plastik. Karena sampah plastik susah terurai meski dibakar. Yang benar adalah menyiapkan tempat sampah dan rajin membuangnya,” terangnya.
Dijelaskan Lokot, keramahan dan antusias warga di Sibandang dan Sipahutar untuk mengembangkan desa wisata dan menghadirkan homestay adalah modal awal.
“Tapi jelas tidak akan cukup jika hal itu saja yang dikedepankan. Kebersihan dan atraksi juga menentukan. Atraksi apa yang akan didapat wisatawan yang datang menginap? Itu harus dipikirkan. Karena, wisatawan yang datang ke homestay biasanya senang berpetualang. Mengeksplorasi daerah,” katanya.
Menurut Lokot, lewat bimbingan teknis, masyarakat diberikan pembekalan mengenai pengembangan desa wisata dan bagaimana seharusnya mengelola homestay agar wisatawan merasa nyaman.
Dalam bimbingan teknis itu juga, Kementerian Pariwisata memberikan bantuan kepada sejumlah homestay.
Menurut Kasubid Destinasi Area IB Kementerian Pariwisata Andhy Marpaung, bantuan yang diberikan hanyalah stimulus.
“Bantuan Kementerian Pariwisata sifatnya stimulus. Kita harapkan masyarakat terpacu menghadirkan homestay yang benar-benar baik dan berkualitas. Karena dukungan untuk hal itu selalu ada,” katanya.
Andhy mengatakan dukungan untuk homestay di Sibandang sebanyak 35 paket untuk 35 homestay.
“Terdiri dari 35 spring bed ukuran single 120 x 200, 35 sprey, 70 sarung bantal dan guling, 70 bantal dan guling, 35 buku tamu,” paparnya.
Sedangkan dukungan untuk homestay di Desa Onan Runggu I, Kecamatan Sipahutar, adalah 15 paket. Terdiri dari 15 spring bed ukuran single 120 x 200, 15 sprey, 30 sarung bantal dan guling, 30 bantal dan guling, 15 buku tamu.