Tak hanya menerjunkan tim rescue dan alat berat dalam melakukan evakuasi korban gempa, Tim Siaga Bencana ESDM juga menerjunkan tim medis untuk memberikan bantuan kesehatan kepada para korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Hingga 8 Oktober 2018 tercatat 2.255 pasien telah tertangani oleh tim medis ESDM, beberapa diantaranya dirujuk ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
"Tak kurang dari 31 dokter dan 56 paramedis yang berasal dari perusahaan minyak dan gas bumi di Indonesia diturunkan untuk membantu para korban gempa, tersebar di Rumah Sakit, Puskesmas, dan posko pengungsian," ujar Koordinator Posko Siaga Bencana ESDM, Andi Ari, di Palu (9/10).
Ditemui di poliklinik posko Siaga Bencana ESDM di Jalan Moh Yamin Palu, salah seorang dokter yang bertugas, Hendra Purnama menyampaikan, pasien yang ditangani tim mulai dari luka ringan/berat korban gempa, pasien anak-anak, hingga ibu melahirkan.
Dokter lainnya, Reynaldo Sumolang, datang dari Manado, menceritakan perjuangan tim medis yang tidak mudah di lapangan. "Kemarin kami masuk ke Sidera, menembus hutan dan akses yang sangat terbatas, membantu seorang ibu yang terluka pada kepalanya, tampaknya setelah mendapat pertolongan pertama dari tenaga medis setempat setelah kejadian (gempa) pertama itu si ibu tidak pernah membuka balutan kain kasanya," ujar Reynaldo.
Reynaldo menyebut, kondisi ini banyak ditemui pada korban yang ditemui tim medis ESDM. "Kami cari dari pengungsian satu ke pengungsian lainnya. Dari laporan tim rescue di lapangan, juga dari mulut ke mulut para pasien yang datang," lanjutnya.
Tantangan besar lainnya adalah masalah komunikasi. "Pernah kami mendapat laporan seorang ibu yang akan melahirkan dari seorang Bapak yang sedang panik, belum sempat memberikan lokasi pasti. Saat kami sudah siap dengan mobil dan peralatan, si bapak tersebut tidak bisa dihubungi, tiba-tiba hilang dan tidak ketemu lagi," kenang Reynaldo.
Tak hanya membantu para korban pasca gempa, tim medis ESDM juga memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh tim dan relawan yang bertugas, memastikan tim bekerja di lapangan didukung kesehatan yang optimal. Setiap malam di poliklinik posko, dokter yang bertugas juga melayani penyuntikan vaksin anti-tetanus bagi seluruh para pekerja lapangan.(*)