Pemerintah menjalin kemitraan dengan Bank Dunia (World Bank) untuk memperkuat tata kelola mineral dan batu bara (minerba) khususnya dalam rangka memperbaiki iklim investasi di Indonesia.
"Saya mengajak World Bank dan Kementerian terkait untuk menjembatani bagaimana permasalahan-permasalahan industri pertambangan yang sampai saat ini memang ada beberapa yang masih mengalami kendala," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono Workshop Mining Investment and Governance (MinGov) in Indonesia, di Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Bambang berharap MinGov yang diselenggarakan Bank Dunia membawa dampak positif bagi iklim investasi di Indonesia.
"Ini (MinGov) untuk perbaikan kebijakan yang akan mempengaruhi iklim investasi apakah itu dalam pelaksanaan implementasi baik di tataran Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi," harapnya.
Selain iklim investasi, masalah kehutanan dan kebijakan fiskal menjadi titik perhatian bagi Kementerian ESDM sehingga berdampak pada kegiatan eksplorasi pertambangan.
"Meski daya tarik kita secara potensi geologi luar biasa, tapi bila masalah-masalah tersebut tidak memberikan iklim investasi yang baik, maka percuma saja," jelasnya.
Bambang mengajak semua elemen yang turut serta terlibat dalam pembangunan sektor minerba. Apalagi ia mengakui analisis kebijakan yang dilakukan oleh World Bank dan Indonesian Mining Institut (IMI) dalam MinGov mempunyai nilai yang sangat bagus.
"Kami mengajak kita semua agar ikut terlibat di dalam bagaimana untuk mengimplementasikan proses selanjutnya," lanjutnya.
Sinkronisasi kebijakan pertambangan dengan regulasi akan menghasilkan industri pertambangan yang luar biasa.
"Saya berharap di Direktorat Jenderal apa yang disusun dalam MinGov sekarang bisa sinkron dengan revisi Undang-Undang Minerba sehingga menghasilkan industri yang lebih baik," tutupnya.
Sementara itu dari pihak Bank Dunia menyambut positif atas kemitraan yang dijalin.
"Bank Dunia sangat tersanjung atas kerja sama Pemerintah Indonesia terkait tata kelola minerba di Indonesia," sambut Bryan Land selaku Lead Extractives Specialist Bank Dunia.
Bank Dunia akan memberikan analisis dan saran kepada Pemerintah Indonesia bagaimana menciptakan mineral dan batubara sebagai sumber energi yang berkesinambungan melalui program NR4D.
"Dukungan kami, dengan menjalankan program lima tahun berupa Natural Resources for Sustainable Development (NR4D) yang telah berjalan sejak 2015," ujarnya. (*)