Kasubid Bidang Pengembangan Destinasi Area I B Andhy Marpaung membeberkan, penyusunan paket wisata Wonderful Huta Toba sebagai travel pattern sudah bisa digunakan oleh biro travel sebagai diversifikasi produk pariwisata Danau Toba di bagian Selatan.
Andhy mempersilahkan dijual dengan menyesuaikan budget di lapangan dan segmen pasar yang dituju sebagai paket eksklusif.
"Selain itu akan ada usaha untuk pembenahan sarana prasarana yang ada di Destinasi pariwisata yang masuk dalam paket wisata dan akan segera dibenahi oleh Pemkab dan Kemenpar. Pihak swasta juga akan dilibatkan dalam bentuk CSR seperti toilet, gazebo, signage rambu penunjuk jalan dan sebagainya,"kata pria kelahiran Balige itu.
Workshop tersebut juga menghasilkan kesimpulan agar Dinas Pariwisata kabupatenTaput - Humbahas - Toba Samosir untuk mengidentifikasi apa kebutuhan pelatihan Sumber Daya Manusia secara detail agar dapat ditindaklanjuti oleh Kemenpar.
"Silakan eksekusi paket ini, silahkan tawarkan ke Wisatawan. Kami juga akan mengajak beberapa Operator Biro travel di kawasan Danau Toba untuk Field trip atau uji trail paket wisata Wonderful Huta Toba yang sudah disusun. Semoga ini membawa kebaikan untuk Danau Toba,"kata pria bertubuh tambun itu.
Seperti diketahui, strategi Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam mengembangkan kawasan wisata Danau Toba tidak akan hanya berhenti pada penerbangan internasional ke Bandar Udara Silangit.
Lebih dari itu, ia akan melakukan promosi yang efektif guna mengenalkan Danau Toba sehingga dapat menarik minat wisatawan yang lebih luas.
"Kuncinya adalah menjaring ‘ikan di kolam tetangga’. Di Singapura terdapat 15 juta wisman dan 5 juta warga Singapura. Dan jarak tempuhnya hanya 55 menit dari Silangit. Juga sudah ada penerbangan dari Malaysia. Itu juga harus dipromosikan terus. Buat paket-paket menarik ketika di Danau Toba," ujar Arief.
Maka dari itu, ia berpesan kepada para Bupati di Danau Toba dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk dapat menjadikan Pariwisata sebagai Core Bisnis Indonesia sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Lupakan batas-batas administrasi. Lupakan wilayah. Pariwisata itu tentang proximity, kedekatan budaya dan jarak. Mari kita bersatu untuk pariwisata Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat kita," ucap Arief.(*)