News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lima Tarian Ini Akan Menyempurnakan Pengalaman Berwisata di Bali

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tari Pendet

Tidak berhenti sampai di situ, lampu minyak (panyembeyan) yang disusun membentuk candi pun turut serta membuat wisatawan terus berdecak kagum.

3. Tari Topeng Sidakarya

Topeng Sidakarya merupakan tarian penyempurna ritual keagamaan. Tarian ini menandakan selesainya sebuah upacara keagamaan. Meskipun menjadi bagian dari ritual sakral, tarian ini mampu menarik perhatian setiap orang yang melihat.

Tarian yang dibawakan oleh seorang laki-laki dengan topeng berwarna putih, bermata sipit, gigi tonggos, rambut panjang sebahu, dan memakai kerudung ini memiliki sejarah terkait dengan Pura Besakih, seorang Brahmana dari Keling dan Raja Gelgel atau Klungkung.

Singkat cerita, Brahmana Keling yang datang untuk menemui Raja Klungkung ini diusir dari istana karena dikira sebagai seorang pengemis yang mengaku sebagai saudara raja. Pakaian compang-camping yang dikenakan oleh Brahmana Keling ini ‘membutakan’ mata masyarakat dan raja.

Saat diusir, Brahmana Keling mengucapkan kutukan bahwa upacara yang sedang dilaksanakan di Pura Besakih saat itu tidak akan berjalan baik, bumi kekeringan, rakyat terserang penyakit, dan hama akan datang menyerang.

Kutukan itu pun terjadi di Pulau Bali, terutama di sekitar istana Gelgel.

Singkat cerita, raja tahu bahwa ‘pengemis’ yang pernah mereka usir adalah saudaranya sendiri. Raja pun segera mengirimkan pasukan untuk mencari dan menjemput sang Brahmana.

Brahmana Keling akhirnya setuju untuk menghilangkan kutukannya dan mengembalikan Bali seperti sedia kala. Bali pun kembali pulih.

Upacara keagamaan dapat diselesaikan dengan baik dan berhasil (sidakarya). Hal ini pun membuat raja memutuskan bahwa setiap umat Hindu yang melaksanakan upacara suci wajib mementaskan tari Topeng Sidakarya.

Beberapa gerakan dalam tarian ini mengajarkan etika kepada manusia. Gerakan menutup mulut topeng yang bergigi tonggos menandakan bahwa kita harus menahan keburukan. Gerakan menabur beras di akhir tarian juga melambangkan perilaku berbagi rezeki kepada sesama.

4. Tari Barong

Tari Barong merupakan salah satu tarian adat peninggalan budaya Pra Hindu yang terimplementasi pada sebuah ‘boneka’ berwujud binatang berkaki empat yang mengandung kekuatan magis dengan bahan baku kayu yang diambil dari tempat-tempat angker seperti kuburan.

Masyarakat Bali pun percaya bahwa Barong adalah makhluk kaki tangan Ratu Gede Mecaling, penguasa alam gaib di laut selatan Bali. Untuk mengusir makhluk ini, masyarakat membuat patung yang menyerupai Ratu Gede Mecaling dan mengaraknya keliling desa.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini