Kejutan manis tercipta bagi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Anugerah MarkPlus Marketeer of The Year (MoTY) 2018, Kamis (6/12). Menpar yang 5 tahun berturut-turut dipercaya sebagai Ketua Tim Dewan Juri MoTY, dikagetkan dengan pemberian penghargaan sebagai The Best Marketing Minister of Tourism Of ASEAN.
Lebih istimewa lagi, pengakuan ini datang dari Philip Kotler, seorang Marketing Guru kelas dunia, serta Hermawan Kartajaya dan Hooi Den Huan; ketiganya selaku Tri-Founder Philip Kotler Center For ASEAN Marketing.
"Sebuah kehormatan bagi saya, terima kasih. Ini merupakan penghargaan bagi seluruh upaya dan dedikasi seluruh jajaran Kementerian Pariwisata. Sekarang kami makin pede membawa National Brand Wonderful Indonesia," ucap Menpar Arief Yahya.
Namun, Menpar menilai apa yang didapat adalah juga berkat dukungan orang-orang sekitarnya. Dalam hal ini Kementerian Pariwisata. Juga dukungan Presiden Joko Widodo terhadap sektor pariwisata.
βTak ada orang yang lebih besar dari organisasinya itu sendiri!. Penghargaan ini bukan hasil saya pribadi, penghargaan ini saya persembahkan untuk segenap jajaran Kementerian Pariwisata. Dan juga dukungan Bapak Presiden yang telah menetapkan pariwisata sebagai salah satu sektor prioritas, serta segenap Kementerian Teknis yang membantu. Terima kasih!β tutur Arief Yahya.
Wajar sekali rasanya jika Menpar merasa terhormat dengan penghargaan ini. Philip Kotler adalah guru marketing dunia. Banyak buku marketing dengan ide segar ditulis pria kelahiran Chicago 7 Agustus 1931 ini. Mulai dari textbook, sampai buku-buku praktis. Harian Financial Time menobatkannya sebagai βMost Influential Business Writer or Management Guruβ. Posisinya dapat disejajarkan dengan Jack Welch, Bill Gates, dan Peter Drucker.
Lantas apa alasan Philip Kotler memilih Arief Yahya? Karena Menpar adalah marketing andal. Bahkan ketika ia masih di PT Telkom Indonesia. Di bawah kepemimpinannya laba PT Telkom naik double dalam dua tahun.
Begitu juga ketika menangani Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Sepak terjangnya menginspirasi banyak kepala daerah. Banyak pejabat struktural, maupun kalangan swasta yang mencontohnya. Apa yang akan dilakukan Menpar, selalu mendapat respons positif dari publik.
Dia mampu mengubah wajah Kemenpar. Dari sebuah kementerian birokrasi menjadi sebuah kementerian yang mirip korporasi. Sebuah terobosan yang di luar nalar. Kemenpar pun dipoles menjadi kementerian marketing. Produknya pariwisata Indonesia.
"Saya terapkan WIN Way, Wonderful Indonedia Way! Jurusnya 3S. Ini untuk membangun budaya kerja atau corporate culture Kemenpar, yakni Solid, Speed, Smart," ucap Arief.
Doktor jebolan Unpad Bandung itu memang punya skema kerja yang sistematis. Semua dia kerjakan secara simultan. Seperti halnya deregulasi yang menjadi perhatiannya. Arief Yahya mampu mendorong kebijakan Visa Free untuk 169 negara, dari sebelumnya hanya 15 negara ASEAN saja.
Deregulasi juga dilakukan di bidang yacht, perahu pesiar, dengan penghapusan CAIT. Dengan ini izin masuk yacht langsung terpangkas hanya dengan 3 jam, dari sebelumnya 3 minggu.
Begitu juga regulasi di kapal cruise dengan pencabutan sabotage. Regulasi ini memungkinkan sebuah kapal pesiar berbendera asing menaik turunkan penumpang di 5 pelabuhan di tanah air.
Di bidang pemasaran, Arief Yahya sudah melakukan banyak terobosan sehingga branding Wonderful Indonesia menembus 100 peringkat ke level ke 47 dari sebelumnya not available (N/A). Branding Wonderful Indonesia sudah mengalahkan Malaysia (94) dan Thailand (83).