”Selain itu industri pariwisata yang bergelut di bidang kapal pesiar yaitu PT JTB Indonesia, UD Jangkar Emas, Pacto, Destination Asia dan KCBJ Tours juga akan ikut bagian,” kata Alexander.
Alexander menambahkan, masih dengan mengusung brand Wonderful Indonesia (WI) dan desain yang terinspirasi oleh keanggunan kapal Phinisi, partisipasi di Amerika tersebut diharapkan mampu menarik banyak minat industri yang berkecimpung di bidang pariwisata kapal pesiar.
”Sudah tercatat tidak kurang dari 59 perusahaan kapal pesiar yang turut berpartisipasi untuk datang ke pavilion Indonesia dan bertransaksi dengan industri pariwisata kapal pesiar yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Dengan begitu, imbuhnya, semakin banyak kapal pesiar yang bersandar di port-port yang ada di Indonesia seperti di Benoa Bali dan Tanjung Mas Semarang. "Dan di Pelabuhan lainnya, karena tentu saja hal itu dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia," pungkasnya.
Menpar Arief Yahya menjelaskan, sejak pencabutan Cabotage, atau deregulasi bidang kapal pesiar, sektor ini cukup bergairah. Kapal-kapal pesiar itu sekarang boleh embarkasi dan dis-embarkasi di pelabuhan-pelabuhan besar di Indonesia. Boleh menaik-turunkan penumpang di pelabuhan di Indonesia.
“Lalu mempermudah pelayanan atas perizinan. Juga terhadap yacht, perahu pesiar yang lebih kecil, kami regulagi soal CAIT. Hasilnya, respons pasar sangat bagus, karena dua per tiga coral dunia ada di Indonesia. Garis pantai Indonesia itu terpanjang nomor dua di dunia, setelah Canada,” ujar Menpar Arief Yahya. (*)