“Melalui Pesta Kesenian Bali, mereka pun aktif mengkampanyekan pelestarian lingkungan. Baik udara, darat, hingga perairannya selalu dijaga. Hal itu tentu menjadi harmoni dan memberi energi positif bagi manusianya. Beragam upaya perbaikan kualitas 5 unsur dilakukan secara menyeluruh,” terang Ketua Tim Pelaksana CoE Kemenpar Esthy Reko Astuty.
Sebelum angin, Pesta Kesenian Bali juga menyuarakan konservasi Pertiwi, Apah, dan Teja. Menjadi spot bergantung hidup semua yang hidup dan bergerak, posisi Pertiwi (tanah) demikian vita. Sebab, tanah memberi hidupbagi semuanya.
Mengawali kampanye konservasi masifnya, unsur tanah dipakai sebagai inspirasi event 2016. Temanya, Karang Awak. Konsep mencintai tanah kelahiran.
“Udara dicegah agar tidak polusi. Caranya, penghijauan dan menekan pembakaran energi fosil. Lebih jauh, publik selalu diingatkan untuk melakukan prioritas pelestarian lingkungan dari 5 unsur. Hingga pada akhirnya keseimbangan alam akan tercapai menyeluruh,” tegas Esthy lagi.
Setahun berikutnya, giliran unsur Apah (air) yang ditampilkan. Konsepnya melalui ‘Ulun Danu’ dengan melestarikan air sebagai sumber kehidupan. Secara harfiah, Ulu berarti kepala, pusat, atau sumber. Lalu, Danu bisa diasumsikan danau atau sumber air.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan, harmoni akan memunculkan produktivitas.
“Lingkungan menjadi aspek penting. Apalagi, bila dikaitkan dengan isu pemanasan global. Untuk itu, penyelamatan lingkungan tentu menjadi tanggung jawab bersama. Bali itu eksotis secara alamnya. Kalau harmoninya didapat, ada banyak value yang akan diperoleh. Produktivitasnya juga akan naik dengan sendirinya,” kata Ricky.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menegaskan, Pesta Kesenian Bali multifungsi. Selain galeri seni dan budaya, event ini punya misi besar menjadi media konservasi lingkungan.
“Pesta Kesenian Bali itu bukan lagi sekedar seni budaya. Ada misi lebih besar terkait lingkungan dengan start dari 5 unsur alam. Kesadarannya dibangun dari individu hingga akhirnya luas. Kami tentu senang karena event ini berkembang secara konsep. Sebab, ada misi mulia berupa lingkungan. Pastikan pesan dari event ini diimplementasikan secara riil dari lingkungan sekitar,” tutup Arief yang juga Menpar Terbaik Asia Pasifik.