News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Disukai Jepang, Sulsel Ekspor Perdana Talas Beku

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di Jepang, talas beku ini digunakan sebagai pengganti beras dan kentang.

Potensi pasar ekspor ke Jepang cukup besar. Kementerian Pertanian mengungkapkan bahwa kebutuhan talas beku untuk pasar jepang sekitar 380 ribu ton per tahun dan potensi suplai dari Indonesia baru dapat memenuhi 310 ribu ton yang berasal dari dalam negeri Jepang dan Tiongkok.

Masih ada kekurangan 70 ribu ton per tahun, ini potensi ekspor yang dapat digarap.

Pengiriman talas beku atau frozen satoimo sendiri dipacking sesuai dengan klasifikasi ukuran.

Di Jepang, talas beku ini digunakan sebagai pengganti beras dan kentang. Karakternya yang tinggi protein dan kalori tetapi rendah karbohidrat membuat umbi talas digemari masyarakat Jepang.

Mr. Hirotaka Aoki, Business Development Japanese Customers Yield Management dari pihak pelayaran menyampaikan bahwa ia berharap pengiriman ini adalah kali pertamanya. Namun ia berharap eksportasi ini bisa berjalan secara kontinyu ke Jepang.

Abdul Hayat, Sekda Provinsi Sulsel, yang juga hadir dan melepas ekspor mengapresiasi semua pihak.

Ia senang, karena melalui peningkatan ragam komoditas pertanian ekspor tersebut, selain berdampak positif pada peningkatan pendapatan daerah, juga menjadi nilai tambah bagi petani dan masyarakat Sulawesi Selatan.

Jamil kembali mengajak pada semua instansi pemerintah serta calon eksportir dan investor agar mau bahu membahu membangun Sulsel lewat pengembangan ekspor komoditas pertanian.

Menurutnya, dari data sistem otomasi IQFAST Badan Karantina Pertanian menunjukkan bahwa, selama bulan Januari hingga Juni 2019, ekspor komoditas pertanian dari Sulsel sebanyak 168 ribu ton atau senilai Rp. 7,4 triliun. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini