TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin, 16 September 2019. Penyelamatan ekosistem hutan mangrove memerlukan sinergi semua pihak, salah satunya generasi muda. Hal ini mengemuka dalam acara kegiatan Ngobrol Santai Konservasi (NGONSER) dengan tema “Peran Generasi Muda dalam Menyelamatkan Ekosistem Mangrove di Indonesia” yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), (16/9/2019).
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta Ahmad Munawir sebagai salah satu narasumber acara tersebut menjelaskan bahwa, "peran yang dapat dilakukan oleh generasi muda saat ini adalah dengan menjaga kelestarian ekosistem mangrove untuk masa depan kehidupan." Peran generasi muda dalam menjaga ekosistem ini dicontohkan Munawir salah satunya dengan melibatkan partisipasi aktif generasi muda dalam kegiatan BKSDA DKI Jakarta dalam melestarikan dan memanfaatkan potensi mangrove di wilayah DKI Jakarta.
Saat ini menurut Munawir salah satu ekosistem mangrove yang masih tersisa di DKI Jakarta adalah yang terletak di pesisir utara Jakarta, yaitu Kelompok Hutan Angke Kapuk yang terdiri dari Suaka Margasatwa Muara Angke, Taman Wisata Alam Angke Kapuk, dan Hutan Lindung. KLHK melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jakarta sangat fokus untuk melestarikan dan memanfaatkan potensi mangrove tersebut.
Baca: Tarif Cukai Dinilai akan Ganggu Ekosistem Industri Hasil Tembakau Nasional
Sejalan dengan hal tersebut Direktur Program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA), Imran Amin menjelaskan tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove demi menjaga keseimbangan alam.
“Mangrove adalah salah satu ekosistem paling produktif di bumi, dan memberikan banyak fungsi penting, diantaranya area pembibitan yang penting untuk ikan dan invertebrata. Selain spesies yang penting secara komersial, mangrove juga menjadi habitat bagi sejumlah spesies yang terancam dan hampir punah. Selain itu mangrove mempertahankan kualitas dan kejernihan air, menyaring polutan dan memerangkap sedimen yang berasal dari daratan," ungkap Imran yang juga hadir sebagai narasumber.
Sementara itu perwakilan generasi muda dari Mapala Stacia Universitas UMJ, Muhammad Zaed Abdillah setelah mendengar uraian tersebut bertekad untuk mengajak mahasiswa lainnya untuk berperan aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan termasuk ikut berkontribusi dalam pengelolaan mangrove yang berkelanjutan.
Baca: Hutan Kota Kemayoran Memadukan Jalur Hutan, Ekspedisi Mangrove dan Taman Bermain Air
Menanggapi hasil diskusi ini Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UMJ, Misriandi sangat menyambut baik kegiatan ini dan berharap para mahasiswa dapat memetik manfaat dari kegiatan ini dan kemudian ikut berperan aktif dalam upaya pelestarian ekosistem mangrove di Indonesia.
Acara NGONSER ini merupakan kerjasama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN). (*)