TRIBUNNEWS.COM - Staf Khusus Presiden, Aminuddin Ma'ruf yang memiliki latar belakang santri mengaku ingin mengkampanyekan bangga terlahir dan hidup sebagai pemuda desa.
Hal ini ia ungkapkan dalam program Primetime News yang dilansir kanal YouTube Metrotvnews, Senin (25/11/2019).
"Saya ingin mengkampanyekan banggalah anda sebagai pemuda di desa sebagai anak petani dan nelayan," ujar Aminuddin.
Meski ini baru rencana, namun Aminuddin yakin nantinya akan menemukan formulasi terbaik untuk menjalankan kampanye ini.
Alasan Aminuddin melakukan ini karena sekarang anak daerah memiliki akses yang sama dengan anak-anak kota.
"Kenapa saya bercita-cita itu, karena hari ini presiden membuka ruang dan kesempatan seluas-luasnya bagi anak daerah memiliki akses yang sama ke kota," ujar pemuda asal Jawa Barat tersebut.
"Contoh, problem petani adalah kepemilikian lahan dan Pak Jokowi dengan program redistribusi aset dengan program setrtivikasi lahan itu memungkinkan anak-anak muda di desa menjadi petani," imbuhnya.
Ia juga menambahkan adanya faktor produksi akan menjadi modal utama sebagai petani muda dan memiliki pendidikan yang bagus.
Pria 33 tahun ini mengimbau para anak muda di desa untuk menjadi pemuda yang cerdas sehingga tidak perlu mencari pekerjaan di kota.
"Jadilah anda petani atau nelayan yang cerdas sehingga tidak perlu lagi untuk mempercepat vertikal ekonomi dengan harus ke kota," ungkapnya.
Keinginan ini diakui Aminuddin datang dari keresahannya terhadap banyaknya anak muda yang lebih memilih pindah ke kota demi memperbaiki masa depan.
Menurutnya, tindakan mereka pada dasarnya bukan karena cita-cita, melainkan keadaan yang memaksa.
Santri milenial Jokowi ini merasa khawatir kalau fenomena ini terus berlanjut, maka tidak akan ada lagi anak muda terbaik yang akan membangun desa.
"Saya berkesimpulan bahwa anak muda di desa bercita -cita bekerja di kota bukan karena memang cita -cita, namun karena keadaan terpaksa untuk memperbaiki masa depan mereka," ujar Aminuddin.
"Kalau begitu terus lalu siapa anak-anak muda terbaik desa yang akan membangun desa?" imbuhnya.
Di sisi lain, sebagai staf khusus presiden Aminuddin diberi tugas untuk dapat mempresentasikan generasi milineal.
Tak hanya itu, Aminuddin juga mengaku mendapat tambahan tugas dari Jokowi untuk menggelar dialog dengan kelompok-kelompok strategis dalam hal menjawab tantangan terutama memasuki era revolusi industri 4.0.
"Nah yang merupakan representasi dari generasi milenial ada tujuh orang salah satunya saya. Saya juga diberi tambahan tugas untuk komunikasi dengan kelomok-kelompok strategis," ujarnya.
"Dalam hal ini yang disebutkan oleh presiden satu di antaranya santri, mahasisawa, pemuda dari organisasi keagamaan dan sebagainya," imbuhnya.
"Yang kami inginkan adalah santri, mahasiswa, pemuda, berfikir bagaimana untuk mengisi ruang-ruang ekonomi kelas menengah baik secara ukuran ekonomi pendapatan maupun ukuran ekonomi profesi," tambahnya.
Diketahui, Aminuddin merupakan lulusan Universitas Negeri Jakarta yang kini melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Trisakti.
Aminuddin sempat terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016.
Pria kelahiran Karawang, Jawa Barat juga sempat memimpin PMII dalam Kongres Jambi yang ke-18 pada Juni 2014.
Tak hanya itu pada Pilpres 2019, Aminuddin menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi).
Memiliki latar belakang santri, Aminuddin diharapkan dapat menebar gagasan dan inovasi baru di pesantren-pesantren.
Menurut Jokowi, lulusan pesantren nantinya akan memiliki talenta yang dapat memajukan negara Indonesia.
Jokowi berharap Aminuddin dapat memunculkan terobosan baru sehingga dapat memudahkan presiden dalam mengelola Negara Indonesia yang cakupan wilayahnya sangat besar.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)