TRIBUNNEWS.COM - Mutiara Pasifik adalah sebuah julukan yang disandang Pulau Morotai yang terletak di Provinsi Maluku Utara. Disebut demikian karena pulau tersebut memiliki pantai yang pasirnya putih, bersih dan indah, dan posisinya tepat di tepi Samudra Pasifik. Sebuah keistimewaan yang menambah daftar kekayaan pulau-pulau di Indonesia.
Disamping keistimewaan tersebut, Pulau Morotai merupakan salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sebuah kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi yang jika dikembangkan dapat berfungsi untuk menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.
Baca: Wakil Menteri PUPR : Jalan Trans Papua Bakal Terkoneksi Tahun 2020
Kawasan Ekonomi Khusus diberikan kepada daerah yang memiliki potensi untuk berkembang melalui penanaman modal intensif, agar kinerja industrinya bisa maksimal.
Agar program Kawasan Ekonomi Khusus tersebut bisa berkembang, diperlukan pembangunan sarana dan prasrana diberbagai bidang, salah satunya terkait sumber daya air. Untuk hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) berkontribusi mengembangkan infrastruktur dibidang irigasi, yaitu Bendung Modular Tiley.
Kawasan Daerah Irigasi (DI) Tiley merupakan kewenangan pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, namun atas permintaan Bupati Kabupaten Pulau Morotai yang selaras dengan program TNI Masuk Desa kala itu, maka Ditjen SDA melalui BWS Maluku Utara membangun bendung tersebut.
Bendung Modular Tiley merupakan bendung suplesi yang berfungsi untuk menambah debit air dari Sungai Gugurina ke Sungai Gugubali yang berada di hilir sehingga dapat mencukupi layanan kebutuhan air di Daerah Irigasi Tiley.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Hari Suprayogi menjelaskan bahwa Bendung Modular Tiley yang selesai dibangun pada tahun 2018 tersebut memiliki lebar efektif 26 meter, tinggi mercu 1,6 meter, dan debit intake 0,4 meter kubik per detik, yang akan mengairi DI Tiley seluas 350 hektar.
Bendung Modular Tiley juga merupakan salah satu inovasi dibidang infrastruktur sumber daya air yang merupakan hasil kolaborasi dari BWS Maluku Utara dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Kementerian PUPR.
Baca: Ditjen SDA Rehabilitasi Jaringan Irigasi Pamarayan Barat, Pasok Irigasi dari Serang Sampai Cilegon
Teknologi modular atau blockbeton terkunci pertama kalinya diterapkan di Bendung Tiley, dan kini menjadi percontohan desain dan konstruksi bendung modular kelas dunia. Kelebihan dari teknologi modular ini adalah secara ekonomis lebih murah dan lebih cepat karena blockbeton bisa dicetak di lokasi pekerjaan, dan betonnya bisa diangkat dan dipasang oleh beberapa orang, sehingga lebih efisien.
Pada tahun 2019 ini, BWS Maluku Utara sedang melakukan pekerjaan lanjutan yaitu peningkatan saluran suplesi DI Tiley sepanjang 1,4 km. Program ini dibuat agar produksi tani di Pulau Morotai meningkat, dan semakin siap menjadi daerah swasembada pangan kedepannya. (*)
Soal Penilaian Harian & Pembahasan Kunci Jawaban Geografi Kelas 12 SMA/MA Pola Keruangan Desa & Kota
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Bab 2 Kurikulum Merdeka : Iklan, Slogan dan Poster