TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menpora Zainudin Amali hari Senin (20/7/2020) petang menjadi narasumber di acara Ngobar (ngobrol bareng) Radio MNC Trijaya FM secara virtual di Situation Room Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.
Pada kesempatan itu menteri yang hobi olahraga golf dan tenis ini menjelaskan berbagai hal terkait Dunia Olahraga dan Adaptasi New Normal hingga prestasi kementerian yang dipimpinnya.
Mengawali obrolan yang dipandu Gaib Maruto Sigit, Menpora RI menyampaikan ada beberapa cabor yang tetap melakukan latihan dengan tetap memunuhi protokol kesehatan dengan disiplin tetapi untuk kegiatan kompetisi memang dihentikan.
Untuk latihan Kemenpora RI memang mempersilakan tetapi harus menyampaikan terlebih dahulu tentang perencanaan melaksanakan seperti apa, kapan, dimana dan penerapan protokol kesehatannya seperti apa.
"Sejauh ini ada tiga cabor yang melaksanakan latihan dengan protokol kesehatan ketat yakni pelatnas bulutangkis di Cipayung, pelatnas menembak di Lapangan Tembak Senayan dan Angkat Besi di Komplek Marinir di Kwini," ujar Menpora RI.
"Untuk kegiatan kompetisi itu berhenti sepakbola Liga-1 Liga-2 berhenti, kemudian basket IBL juga stop, voli ada ProLiga juga berhenti," tambahnya.
Di acara yang dikemas santai tapi berisi ini Menpora RI juga menjelaskan bahwa kementerian yang dipimpin juga sangat memperhatikan atlet di tengah pandemi Covid-19 dengan memberikan bantuan kepada cabang olahraga.
"Terakhir kita MoU dengan cabor atletik, panahan, sebelumnya ada tinju dan beberapa lainnya yang juga dipersiapkan untuk olimpiade," katanya.
"Pemerintah memberikan bantuan sepanjang ada kegiatan cabor yang akan dituju misalnya menuju olimpiade, menuju Asian Games hingga menuju SEA Games itu menjadi dasar agar kita bisa memberikan bantuan kepada atlet dan pelatih di cabor masing-masing," urainya.
Menurutnya, menggunakan uang negara harus ekstra hati-hati, dengan begitu akan tetap selamat dan terus berprestasi.
"Kami ada kesulitan karena ini menggunakan uang negara dan terbatas kami harus sangat hati-hati tidak bisa sembarang dan selama 10 tahun terakhir ini baru tahun ini Kemenpora RI mendapatkan hasil WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) saat pemeriksaan BPK," jelasnya.
Dalam bincang-bincang virtual secara live ini juga ada partisipasi masyarakat dengan menanyakan beberapa pertanyaan seperti Ikbal dari Surabaya yang awalnya sanksi tapi akhirnya merasa salud kepada Menpora RI usai Kemenpora Ri meraih predikat WTP.
"Memang awal saya masuk semua orang pesimis bahkan kasihan semua pegawai Kemenpora hingga percaya dirinya hilang karena image Kemenpora RI yang tidak baik di tengah masyarakat," kenangnya.
"Saya motivasi mereka jika ingin berubah tunjukkan dengan prestasi, komitmen dan kinerja. Alhamdulillah selain WTP kami di Kemenpora RI juga mendapatkan nilai Reformasi Birokrasi yang awal masuk dibawah 60 saat ini menuju 70 dan target saya bisa nilainya ke-80," kata Menpora RI.