"Sipongi sangat tepat menjadi rujukan utama yang diambil dan dipercaya oleh masyarakat tentang data karhutla. Tantangannya adalah membuat masyarakat percaya itu tentu tidak mudah. SiPongi harus terus berinovasi, informatif dan responsif. Sehingga upaya pencegahan menjadi semangat semua pihak, karena mencegah lebih baik daripada memadamkan," katanya.
Wartawan Haidir Anwar Tanjung menambahkan, bahwa pers yang selama ini meliput kejadian Karhutla, sering kebingungan untuk mendapatkan angka valid karhutla karena berbagai sumber informasi atau narasumber sering tertutup perihal data.
Ia menyambut baik hadirnya SiPongi, dan berharap data yang disajikan benar-benar riil sesuai dengan fakta di lapangan, sehingga bisa menjadi rujukan informasi.
"Belajar dari pengalaman liputan karhutla, yang dibutuhkan sebenarnya adalah kejujuran data," pungkasnya.
SiPongi menjadi sumber informasi karhutla terlengkap dan memiliki banyak keunggulan. Selain data near real time update per 30 menit, juga tersedia data hotspot sampai tingkat desa, informasi cuaca meliputi arah angin dan sebaran asap, luas karhutla (perhitungan citra satelit), informasi daerah rawan karhutla, hingga sampai pada fasilitasi groundcheck hotspot.
SiPongi juga sudah diseminasi publik melalui media sosial, dan sudah diluncurkan versi android sejak 2019.
Diskusi pojok iklim pada Rabu (19/8/2020) dihadiri oleh kurang lebih 400 peserta. Bertindak selaku moderator Kepala Biro Humas KLHK Nunu Anugrah.
Dalam sesi penutupan, SAM bidang Industri dan Perdagangan Internasional Laksmi Dhewanti menyampaikan arahan, ucapan terima kasih dan menutup resmi acara diskusi pojok iklim.(*)