“Untuk itu, dalam pertemuan ini saya berharap berbagai pandangan dan sharing pengalaman selama diskusi oleh pakar-pakar dari 3 (tiga) Negara Pantai di Selat Malaka dan Singapura, akademisi dan stakeholders dapat memberikan masukan yang komprehensif tentang implementasi konsep E-Navigation dan dapat memberikan solusi lebih lanjut yang sejalan dengan IMO Strategic Implementation Plan (SIP) bagi Indonesia, khususnya untuk mendukung program terkait di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.” tutup Hengki
Lebih lanjut dalam kesempatan tersebut, juga disinggung mengenai perkembangan kebijakan-kebijakan di Selat Malaka dan Selat Singapura dikaitkan dengan perkembangan E-Navigation, antara lain terkait dengan implementasi Mandatory Strait Reporting System (STRAITREP) di Selat Malaka dan Selat Singapura, yang perlu dikembangkan berdasarkan ketentuan-ketentuan terbaru dari International Maritime Organisation (IMO) serta mempertimbangkan penggunaan teknologi, dan dengan melibatkan serta partisipasi seluruh littoral States dalam pelaksanaannya.
Lebih lanjut disinggung pula terkait dengan pentingnya peningkatan kerjasama di antara littoral States di Selat Malaka dan Selat Singapura, dalam pengembangan E-Navigation.
Adapun 700 (tujuh ratus) peserta dari dalam dan luar negeri yang telah mengikuti acara ini diantaranya Instansi Pemerintah terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat, Asosiasi Pelayaran, Industri/Operator Pelayaran dan Praktisi Pelayaran, UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta Akademisi.
Hal ini menunjukkan betapa antusiasnya para pemangku kepentingan khususnya masyarakat maritim untuk berpartisipasi dalam acara ini.
Adapun beberapa peserta dari luar negeri yang mengikuti acara tersebut berasal dari, Jepang, Jerman, Malaysia, Singapura, Swedia, Finlandia, Denmark, Korea Selatan, Australia, Filipina Perancis, dan Belanda.
Sebagai informasi, telah tercatat lebih dari 48 (empat puluh delapan) test bed untuk E-Navigation dilakukan di dunia, seperti Marine Electronic Highway (MEH), Sea Traffic Management (STM), SESAME Straits e-Navigasi, e-Pillotage dan lain-lain.
Ini menunjukkan upaya serius dan komitmen negara-negara anggota IMO atau IALA untuk mensukseskan apa yang telah diprakarsai oleh IMO 15 tahun yang lalu.(*)