TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam satu tahun ini perkembangan dan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia sangat beragam. Akan tetapi, peristiwa yang paling menyita perhatian adalah pandemi Covid-19.
Pandemi telah banyak mengubah perilaku, gaya hidup dan kebijakan-kebijakan publik pada era New Normal ini. Setelah mencermati berbagai pandangan, aspirasi dan pikiran, Ormas MKGR menyampaikan Pernyataan Akhir Tahun sebagai berikut:
Pertama sebagai bangsa yang menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bertanah air, Ormas MKGR terus mendorong kehidupan berbangsa yang didasarkan pada kemajemukan, inklusifitas, kebersamaan, harmoni serta prinsip nilai-nilai kemanusiaan.
“Ormas MKGR menilai perlunya ketegasan pemerintah untuk menindak kelompok-kelompok intoleran dan radikal yang menimbulkan gejolak dan mengganggu keutuhan NKRI tanpa berhenti untuk menyerukan tentang konsep berbangsa dan bernegara yang telah final,” kata Adies Kadir, Ketua Umum Ormas MKGR.
Selain itu Ormas MKGR juga mendorong agar sosialisasi terhadap nilai-nilai kebangsaan dilakukan secara inovatif berbasis teknologi informasi serta dilakukan lebih masif.
Kedua Ormas MKGR mengapresiasi penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 yang dilaksanakan di tengah pandemi dan telah berlangsung dengan baik, sukses dan demokratis.
“Sekaligus apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas pencapaian Partai Golkar yang telah memenangi Pilkada sebanyak 61 persen,” tambah Adies Kadir yang juga anggota Fraksi DPR dari Partai Golkar.
Menurutnya prestasi Ini tidak terlepas dari kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Golkar Ketua Umum Airlangga Hartarto serta politik tanpa mahar yang menjadi kebijakan Partai Golkar.
Ketiga, Pelambatan ekonomi akibat wabah Covid-19 telah mengakibatkan peningkatan pengangguran dan angka kemiskinan. Ormas MKRG mendesak pemerintah untuk meningkatkan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional dengan memberdayakan UMKM dan Sektor Pertanian.
“Sektor UMKM mesti ditingkatkan pada akses permodalan dan digitalisasi akan berdampak luas terhadap roda perekonomian. Sedangkan pada sektor pertanian yang tumbuh positif hingga 16,4 persen selama pandemi perlu didorong dengan program pertanian berkelanjutan dan terintegrasi,” tambah Adies Kadir.
Keempat Untuk menjaga daya beli masyarakat, Ormas MKGR merekomendasikan kepada pemerintah untuk mengubah pola bantuan sosial kepada masyarakat terdampak secara langsung dalam bentuk uang (BLT).
Ini guna menghindari penyalahgunaan wewenang sehingga merugikan kelompok terdampak dan masyarakat penerima.
Kelima Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja bertujuan untuk mendorong peningkatan investasi dan kemudahan perizinan berusaha di Indonesia.
“Regulasi ini juga merupakan instrumen reformasi birokrasi dan upaya mereduksi tumpang tindihnya berbagai aturan di Indonesia serta akselerasi penciptaan lapangan kerja,” tutur Adies Kadir.